STRUKTUR ATOM, NOMOR MASSA, NOMOR ATOM, DAN KONFIGURASI ELEKTRON
Wednesday, February 27, 2013
0
komentar
STRUKTUR ATOM, NOMOR MASSA, NOMOR ATOM, DAN KONFIGURASI ELEKTRON
1.
Struktur Atom
Atom adalah partikel terkecil
penyusun materi. Atom terdiri atas beberapa partikel dasar, yaitu elektron,
proton, dan neutron. Adanya partikel-partikel inilah yang menyebabkan atom
mempunyai sifat listrik, sebab elektron bermuatan negatif, proton bermuatan
positif, dan neutron tidak bermuatan.
Atom unsur yang satu berbeda
dengan atom unsur yang lain disebabkan adanya perbedaan susunan partikel
subatom yang menyusunnya.
a.
Elektron ( )
Tahun 1838, Michael
Faraday mengemukakan
bahwa atom memupnyai muatan listrik. Atom-atom gas hanya dapat menghantarkan
listrik dan menyala terang pada tekanan rendah dan tegangan tinggi.
Tahun 1858, Heinrich
Geissler dan Julius
Plucker membuat
percobaan dengan mengunakan dua plat logam. Plat yang bermuatan positif disebut anode dan plat yang
bermuatan negatif disebut katode.Kedua plat kemudian
ditempatkan dalam tabung gelas yang dihampakan, dimana kemudian kedalamnya
dimasukkan gas bertekanan rendah. Ketika dihubungkan dengan listrik tegangan
tinggi, maka timbullah pancaran sinar dari katodemenuju anode. Sinar itulah
yang disebut sinar katode.
Pada tahun 1891, George
J. Stoney menamakan
partikel sinar katode dengan nama elektron.Selanjutnya pada tahun
1897, Joseph John Thomson mengganti katode
yang digunakan Geissler dan Plucker dengan berbagaimacam logam yang ternyata
menghasilkan sinar katode yang sama. Hal ini membuktikan bahwa memang betul
bahwa elektron merupakan partikel penyusun atom. J.J
Thomson juga berhasil menemukan perbandingan antara muatan dengan massa
elektron yaitu C g-1. Hasil eksperimen
Thomson ditindaklanjuti oleh Robert Andrew
Millikan pada
tahun 1908 yang dikenal dengan Model
Percobaan Tetes Minyak Millikan, yang berhasil menemukan muatan elektron yaitu
sebesar 1,6.10-19 Coulumb.
Berdasarkan ekperimen tersebut di
atas, maka massa elektron (m) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
maka
Massa elektron (m)
=
= 9,11.10-28 g
Sehingga massa elektron adalah 9,11.10-28 gram, harga ini kira-kira massa atom hidrogen.
Dari beberapa percobaan yang dilakukan diketahui
beberapa sifat sinar katode yaitu sebagai berikut :
1)
Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa apabila dilewati
listrik bertegangan tinggi.
2) Berjalan
dalam garis lurus
3) Dapat
memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas
4) Bermuatan
negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
5) Memiliki
sifat cahaya dan sifat materi
6) Tidak
tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode.
b.
Proton ( )
Tahun 1886, Eugene
Goldstein membuat
percobaan yang sama seperti yang dilakukan J.J Thomson, tetapi dengan memberi
lubang pada katode dan mengisi tabung dengan gas hidrogen. Dari percobaan ini
didapat sinar yang diteruskan merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif
(dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif) yang disebut sinar
anode. Sinar
anode yang bermuatan positif ini selanjutnya disebut proton.
Beberapa sifat
sinar anode yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :
1)
Dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet
2)
Merupakan radiasi partikel
3)
Bermuatan positif
4)
Bergantung pada jenis gas dalam tabung
Apabila muatan
proton adalah 1,6022.10-19 C, maka massa
proton dapat ditentukan sebagai berikut :
maka
Massa proton
(m)
=
= 1,6726.10-24 g
Sehingga massa
proton adalah 1,6726.10-24 gram, harga ini
kira-kira 1.836 x massa elektron =1,007276
c.
Neutron ( )
Tahun 1932, James
Chadwick melakukan
ekperimen/percobaan dengan menembakkan partikel alfa (a) pada lempeng berilium
(Be), ternyata setelah ditembakkan dengan partikel tersebut, berilium
memancarkan suatu partikel yang berdaya tembus besar dan tidak dipengaruhi oleh
medan listrik, hal ini membuktikan bahwa ada partikel inti yang massanya sama
dengan proton, tetapi tidak mempunyai muatan sehingga partile itu ia beri nama
sebagai neutron. Proton dan elektron adalah
partikel penyusun inti atom yang dikenal dengan istilah nukleon.
- 2. Kategori
Unsur
Unsur adalah zat
tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan
cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi
inti (nuklir)
Pada suhu kamar (±
25oC) beberapa unsur
dapat berupa gas (gasses), cairan (liquid), dan padatan(solid). Unsur ada yang
mempunyai kerapatan sangat rendah, ada yang keras, lunak, dan sebagainya.
Secara umum, unsur dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kategori yaitu logam,
nonlogam dan metaloid.
- a. Logam
Logam mempunyai beberapa sifat
fisik, yaitu :
1)
Pada suhu kamar berwujud padat
2)
Merupakan penghantar listrik yang baik
3)
Merupakan penghantar panas yang baik
4)
Mempunyai kilap logam
5)
Dapat ditempa menjadi membran yang sangat tipis (maleabilitas)
6)
Dapat diregangkan jika ditarik (duktilitas)
- b. Nonlogam
Unsur nonlogam umumnya ditemukan
dalam bentuk senyawa serta mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu :
1)
Bersifat isolator kecuali karbon (C) yang bersifat semikunduktor. Khusus unsur
karbon, di alam terdapat dalam 2 (dua) alotrop, yaitu grafit dan intan. Alotrop adalah dua
bentuk atau lebih molekul/kristal dari suatu unsur tertentu yang memiliki sifat
fisik dan kimia berlainan.
2)
Tidak mempunyai kilap logam
3)
Sangat mudah rapuh
4)
Umumnya berwujud gas
5)
Tidak dapat ditarik
- c. Metaloid
Unsur metaloid umumnya disebut
juga sebagai semimetal, yaitu unsur peralihan dari logam ke nonlogam sehingga
sebagian memiliki sifat logam dan sebagian mempunyai sifat nonlogam. Contoh
unsur yang paling dikenal adalah Silikon (Si). Unsur metaloid banyak
dipergunakan dalam industri elektronik karena mempunyai sifat semikunduktor
(penghantar listrik, namun tidak sebaik logam).
- 3. Nomor
Atom dan Nomor Massa
Unsur adalah zat
tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan
cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi
inti (nuklir).
Di dalam inti
terdapat proton dan neutron yang menentukan besarnya massa sebuah atom. Jumlah
proton atau muatan positif yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor
Atom (NA atau Z).Untuk atom yang
netral jumlah muatan positif (proton) sama dengan jumlah muatan negatif
(elektron). Jumlah total keseluruhan proton dan neutron yang terdapat dalam
inti atom ditunjukkan oleh Nomor Massa
(NM atau A).
Penulisan simbol atom yang
dilengkapi dengan nomor massa dan nomor atom dapat ditulis sebagai berikut :
dimana;
A = Nomor Massa, Z = Nomor Atom ,
dan
X = lambang unsur
Perlu diketahui
bahwa pada atom netral akan memiliki jumlah proton (p) dan elektron (e) yang
sama dengan Nomor Massa (Z) sehingga Z = p = e
Contoh
1. :
Jika
atom X diketahui mempunyai 12 elektron. Tentukan Nomor Massa (Z) dan proton (p)
unsur tersebut?
Jawab
:
Elektron
X = 12.
Jika e
= p = Z, maka proton (p) = 12, dan Nomor Massa (Z) = 12
Nomor Massa (A) menunjukkan
jumlah nukleon yaitu jumlah proton (p) dan neutron (n) dalam inti atom.
Jumlah nukleon dalam suatu unsur dilambangkan sebagai berikut :
A
= p + n;
karena p = Z, maka
A
= Z + n
Contoh
2. :
Jika
atom X diketahui mempunyai 12 elektron dan Nomor Massa 25. Tentukan neutron (n)
unsur tersebut?
Jawab
:
Elektron
unsur X = 12, maka proton (p) unsur X = 12
Nomor
Massa (A) = 25
Jika A
= p + n, maka
n
= A – p
n
= 25 – 12
n
= 13,
sehingga jumlah neutron (n) unsur X adalah 13
Atom netral
mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah elektronnya. Jika suatu atom
melepaskan elektronnya, maka atom tersebut akan bermuatan positif (+) yang
disebut sebagai Kation, (sebab jumlah proton lebih banyak
dari jumlah elektron). Namun jika atom menangkap elektron, maka atom tersebut
akan bermuatan negatif (-) yang disebut sebagai Anion, (sebab
jumlah elektron lebih banyak dari proton). Perubahan tersebut
hanya terjadi pada elektron, sedangkan jumlah proton dan neutron tetap sama sebab
inti atom tidak berubah.
Contoh
3. :
Tentukan
proton, elektron, neutron dan nomor atom dari unsur berikut :
a) b) c) d) e)
Jawab
:
a) ,
maka proton
= 11
elektron = 11
neutron = 23 – 11
= 12
NA
= 11
b) ,
maka proton
= 20
elektron = 20
neutron = 40– 20
= 20
NA
= 20
c) maka
proton = 11
elektron = 11 – 1
= 10
neutron = 23 – 11
= 12
NA
= 11
c)
maka proton = 20
elektron = 20 – 2
= 18
neutron = 40– 20
= 20
NA
= 20
e)
maka proton = 17
elektron = 17 + 2
= 19
neutron = 35– 17
= 18
NA
= 17
- 4. Konfigurasi
Elektron
Konfigurasi
elektron adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini
ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada
lintasan yang disebut kulit atom.
Kulit pertama
diberi nama K, selanjutnya L, M, N, dst. Aturan pengisian jumlah elektron
maksimum per kullit diperkenalkan oleh Pauli, dengan memakai
rumum 2n2, dimana n = kulit
atom. Berikut Jumlah elektron maksimum per kulit :
Kulit
|
Nomor Kulit
|
Rumusan 2n2
|
Elektron Maksimum
|
K
|
1
|
2.(1)2
|
2.(1) = 2
|
L
|
2
|
2.(2)2
|
2.(4) = 8
|
M
|
3
|
2.(3)2
|
2.(9) = 18
|
N
|
4
|
2.(4)2
|
2.(16) = 32
|
O
|
5
|
2.(5)2
|
2.(25) = 50
|
P
|
6
|
2.(6)2
|
2.(36) = 72
|
Q
|
7
|
2.(7)2
|
2.(49) = 98
|
R
|
8
|
2.(8)2
|
2.(64) = 128
|
S
|
9
|
2.(9)2
|
2.(81) = 162
|
T
|
10
|
2.(10)2
|
2.(100) = 200
|
Selanjutnya,
pengisian elektron per kulit harus berdasarkan aturan Aufbau, (pengisian
elektron dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi).
Tata
Cara Penulisan Konfigurasi Elektron :
1) Ketahui
dahulu nomor atom unsur
2) Tulislah
perlambangan unsur dan nomor atomnya ( Cth.: 3Li)
3) Isi
elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K
4) Kulit
K harus terlebih dahulu diisi maksimum sesuai aturan Pauli
5) Jika
atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka sisa elektron dimasukkan ke kulit
berikutnya sampai mencapai maksimum
6) Jika
sisa elektron sesudah dimasukkan ke kuoit berikutnya tidak dapat mencapai
maksimum, maka diisi dengan elektron maksimum di kulit sebelumnya
7) Selanjutnya
jika kulit sebelumnya tidak memenuhi elektron maksimum, maka ditulis sebagai
sisa pada kulit selanjutnya.
Contoh
4 :
Tentukan
konfigurasi elektron unsur berikut ini
1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb
Jawab
:
K
L M
N
O P
1H
= 1
3Li
=
2 1
7N
=
2 5
13Al
=
2 8
3
34Se
=
2
8
18 6
35Br
=
2
8
18 7
37Rb
=
2
8
18 8
1
- 5. Elektron
Valensi (eV)
Elektron valensi
adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom (Jumlah
elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi
elektron).
Atom-atom yang memiliki elektron
valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang relatif sama/mirip, sebab
elektron valensi menentukan sifat kimia suatu atom atau cara atom bereaksi
denan atom lain pada saat membentuk ikatan.
Elektron valensi
juga dipakai untuk menentukan/mengetahui letak Golongan suatu atom pada
Tabel Sistem Periodik Unsur.
Contoh
5 :
Tentukan
konfigurasi elektron dan Elektron valensi unsur berikut ini
1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb
Jawab
:
K
L M
N
O
P Elektron
Valensi
1H
=
1 1
3Li
=
2
1 1
7N
=
2
5 5
13Al
=
2
8
3 3
34Se
=
2
8
18 6 6
35Br
=
2
8
18 7 7
37Rb
=
2
8
18 8
8
Bila unsur X mempunyai 14 proton,
14 elektron dan 14 neutron. Tentukan cara menuliskan lambang unsur tersebut.
- Tentukan nomor atom jika
suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6
RANGKUMAN
- 1. Banyaknya
proton dalam inti atom suatu unsur dapat dilihat dari nomor atomnya.
- 2. Untuk
atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya
- 3. Namor
Massa (NM) atau (A) menunjukkan jumlah nukleon (proton + neutron) yang
terdapat dalam inti atom
- 4. Suatu
atom disimbolkan dengan , A= Nomor Massa, Z=Nomor Atom, X=lambang
Unsur
- 5. Elektron
mempunyai massa yang sangat kecil bila dibandingkan dengan massa hidrogen
yaitu sebesar massa hidrogen
- 6. Elektron-elektron
mengelilingi inti atom dan beredar pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit atom.
- 7. Kulit
atom dimulai dengan kulit K, L, M, N, O, P, dst.
- 8. Elektron
maksimum yang dapat menempati kulit harus memenuhi aturan Pauli yaitu 2n2.
- 9. Pengisian
elektron maksimum per kulit harus sesuai dengan aturan Aufbau, yaitu
dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi.
- 10. Konfigurasi
elektron adalah adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan
oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan
yang disebut kulit atom.
- 11. Elektron
valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom (Jumlah
elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi
elektron).