Dasar-Dasar Korespondesnis Bisnis
Saturday, November 11, 2017
0
komentar
MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS
“DASAR-DASAR KORESPONDENSI BISNIS”
DISUSUN OLEH :
MUSTAFA KAMAL
DELLA ROZA
NURFADILLA
DOSEN PENGAMPU:
DWI ASTUTI, SE., M.Si
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
TA. 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hikmah-Nya kepada kita semua hingga penulis dapat menyelesaikan makalah Public Relation yang berjudul “Release Samsung Galaxy A7 (2017) Marketing Relation” ini dengan baik dan tidak ada halangan apapun.
Tidak lupa sholawat beriring salam penulis ucapkan kepada informasi Islam yaitu Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya yang telah membawa umat Islam kedalam yang di ridhoi oleh Allah dengan penuh cahaya pengetahuan.
Meskipun penulis telah berhasil menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan yang maksimal. Untuk itulah kepada seluruh pembaca yang telah mengetahui kekurangan dan kesempurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini berikutnya. Penulis mengucapkan terima kasih.
Bengkalis, 19 April 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
A. SEJARAH PERUSAHAAN......................................................................... 1
B. RELEASE SAMSUNG GALAXY A7 (2017) ............................................. 2
C. PEMBAHASAN SPESIFIKASI .................................................................. 6
D. REKOMENDASI JIKA MENJADI PR PERUSAHAAN ........................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu organisasi atau perusahaan harus mengadakan hubungan dengan organisasi atau perusahaan lain agar aktivitas bisnisnya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Didalam upaya menjalin dan membina hubungan tersebut ‘surat’ masih memegang peranan yang penting disamping penggunaan sarana komunikasi lainnya seperti telepon, faxcimili, internet dan lainnya. Jadi yang dimaksud dengan ‘korespondensi bisnis’ pada dasarnya adalah berbagai macam aktivitas pertukaran informasi dan data melalui media surat-menyurat dalam menunjang aktivitas bisnis diantara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang berguna untuk menyampaikan informasi dari suatu pihak kepada pihak lain. Informasi tersebut dapat berupa pemberitahuan, pengumuman, pernyataan, permohonan, permintaan, laporan dan sebagainya. Dengan perantaraan surat, setiap orang dapat langsung berkomunikasi dengan sesamanya tanpa harus bertatap muka terlebih dahulu.
Surat merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari aktivitas manusia dalam era moderen ini. dalam kebutuhan ekonomi dan sosial misalnya, manusia, organisasi, atau pun perusahaan terdorong untuk memanfaatkan surat demi kelancaran aktivitas bisnisnya.
Berbicara dengan tulisan tentu berbeda dengan berbicara dalam lisan. Di sini tata tertib atau aturan dan sopan santun masih harus dijaga. Karena surat adalah ‘duta’ organisasi/instansi si pengirim. Oleh karena itu, pembuat surat dan para penata administrasi kantor harus berhati-hati dalam menulis surat agar tidak menimbulkan kesan buruk atas perusahaannya.
Pengetahuan tentang jenis-jenis dan bentuk-bentuk surat adalah hal yang penting untuk diketahui. Karena surat merupakan alat komunikasi yang umum dipakai, semestinya penulis surat harus mengetahui: cara penulisan, lambang dan tanda-tanda yang dipakai yang haruslah bersifat dan sependapat dengan umum sehingga mudah dimenggerti si penerima surat.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, adapaun yang menjadi rumusan masalah diantaranya:
1. Apa pengertian surat dan korespondensi bisnis
2. Bagaimana fungsi surat bisnis itu sendiri
3. Menjelaskan beberapa pengelompokan dalam surat
4. Bagaimana bagian-bagian surat, bentuk dan format surat
5. Aplikasi contoh surat-surat bisnis
6. Format Lipatan surat dan amplop
1.3. Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari makalah ini, pembaca akan dapat:
1. Menjelaskan pengertian surat dan korespondensi bisnis
2. Menjelaskan beberapa fungsi surat bisnis
3. Melakukan pengelompokan surat
4. Menjelaskan bagian-bagian surat, berbagai macam bentuk atau format surat
5. Mengetahui berbagai macam contoh surat-surat bisnis
6. Mengetahui dormat lipatan surat dan amplop
7.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Korespondensi Bisnis
Dalam konteks pembicaraan ini istilah korespondensi berpadanan dengan istilah correspondence dalam bahasa Inggris, yang artinya surat-menyurat atau komunikasi dengan surat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa korespondensi berarti hal surat-menyurat (1989 : 462). Korespondensi dapat juga diartikan dengan berkirim-kiriman surat. Ini berarti bahwa korespondensi adalah kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan surat sebagai sarana. Orang yang berkomunikasi dengan menggunakan surat disebut koresponden.
Berdasarkan informasi di atas, dapat dikatakan bahwa korespondensi merupakan salah satu jenis komunikasi tulis. Korespondensi dapat terjadi antara seseorang dengan orang lain, antara seseorang dengan instansi atau sebaliknya, antara organisasi dengan organisasi, dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa korespondensi adalah komunikasi antara seseorang dengan orang lain, antara seseorang dengan instansi atau sebaliknya, antara seseorang dengan organisasi atau sebaliknya, antara instansi dengan instansi, antara organisasi dengan organisasi, dan sebagainya dengan menggunakan surat sebagai sarana. Aktivitas berkorespondensi tentunya melalui suatu proses, yaitu penulisan, pengiriman, dan penerimaan surat.
Dari penjelasan diatas, korespondensi bisnis adalah suatu kegiatan korespondensi antara satu pihak dengan pihak yang lain baik secara perorangan maupun lembaga yang berkaitan dengan dunia bisnis.
2.2. Pengertian Surat dan Surat bisnis
Bagi masyarakat umum istilah surat bukanlah sesuatu yang baru (asing). Surat digunakan oleh seseorang sebagai sarana penyampaian pesa tertulis untuk berbagai kepentingan, baik pribadi, kedinasan mauoun bisnis dari seseorang kepada orang atau pihak lain. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat, penulisan dan penyampaian suatu pesan dari satu pihak kepada pihak lain dapat dilakukan bukan saja dengan kertas, tetapi juga melalu surat elektronik (electronic mail/e-mail).
Menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Surat adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain baik yang berkaitan dengan kegiatan bisnis ataupun nonbisnis.
Sedangkan Surat Bisnis adalah surat yang digunakan orang atau organisasi untuk menyampaikan informasi tertulis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan kegiatan bisnis.
2.3. Fungsi Surat Bisnis
Meskipun teknologi informasi dan komunikasi berekembang begitu cepat dengan adanya telepon, telepon genggam, televise, radio, telegram, faksimail, dan computer, surat masih merupakan sarana penghubung/komunikasi yang sangat penting bagi seseorang,kelompok, maupun organisasi pemerintah dan bisnis.
Selain sebagai sarana komunikasi, surat bisnis juga memiliki berbagai fungsi sebagai berikut:
- Surat bisnis berfungsi sebagai wakil atau duta begi pengirim surat. Dalam kaitanya dengan dunia bisnis, surat bisnis berfungsi sebagi pembawa pesan-pesan bisnis dari pengirim pesan kepada pihak lain.
- Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan, buah pikir atau gagasan yang berkaitan dengan masalah-masalh bisnis.
- Alat bukti tertulis (dokumen tertulis)
- Alat untuk mengingat
- Bukti sejarah (historis)
- Pedoman kerja
- Media promosi bagi pengirim surat
2.4. Pengelempokan Surat
Secara umum, surat dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok, yaitu pengelompokan surat menurut wujudnya, pemakaiannya, banyaknya sasaran yang dituju, isi dan maksudnya, sifatnya, dan menurut urgensi pemakaiannya.
1. Pengelompokan Surat Menurut Wujudnya
Menurut wujudnya, surat surat dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok.
a) Surat Bersampul
Surat Bersampul (surat tertutup) adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang kepada orang yang terdiri atas kertas dan sampul (amplop) dengan berbagai ukuran.
b) Kartu Pos
Kartu pos adalah bentuk surat terbuka yang digunakan untuk mnyampaikan pesan-pesan singkat/pendek dan praktis, yang berbentuk kartu kecil dengan ukuran10cm x 15 cm yang dikeluarkan oleh PT pos Indonesia.
c) Warkat Pos
Warkat pos adalah surat yang wujudnya berupa gabungan kertas surat dan amplop. Kertas warkat pos dibuat sedemikian rupa, sehingga apabila kertas tersebut dilipat akan membuat amplop.
d) Telegram dan Teleks
Telegram disebut juga sebagai surat kawat. Istilah telegram berasal dari kata tele yang berarti jauh, sedangkan gram (graf) berarti tanda tang tercetak.
e) Memorandum (Memo) dan Nota
Memo adalah surat yang digunakan oleh pimpinan untuk menyampaikan suatu pesan-pesan singkat yag berupa pemberitahuaan, permintaan atau hal-hal lain dalam suatu organisasi (internal Organisasi.
f) Surat Tanda Bukti
Surat tanda bukti adalah surat yang memiliki fungsi sebagai tanda bukti pengkuan sah atas suatu pembayaran tertentu antara satu pihak kepada pihak lain.
2. Pengelompokan Surat Menurut Pemakaiannya
Menurut pemakaiannya, surat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
g) Surat Pribadi
Surat pribadi (personal letter) adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan atau hal-hal yang sifatnya personal atau pribadi.
h) Surat Dinas
Surat dinas atau surat resmi (formal letter) adalah surat yang isinya berkaitan dengan kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi pemerintah.
i) Surat Bisnis
Surat bisnis (business letters) adalah surat yang digunakan orang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha bisnis.
j) Surat Sosial
Surat sosial (social letters) adalah surat yang digunakan oleh organisasi atau lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan untuk berbagai kepentingan sosial bagi masyarakat pada umumnya.
3. Pengelompokan Surat menurut Banyaknya (Jumlah) Sasaran yang Dituju
Menurut Banyaknya (Jumlah) Sasaran yang Dituju, surat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
· Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang dibuat oleh seseorang atau organisasi yang ditujukan kepada seseorang atau organisasi lain yang berisi suatu informasi yang bersifat umum dan bukan bersifat pribadi atau privasi.
· Surat Edaran
Surat edaran adalah surat pemberitahuan secara tertulis yang ditujukan kepada seorang atau suatu lembaga yang ditujukan kepada orang atau lembaga lain dalam jumlah yang banyak.
· Surat Pengumuman
Surat pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan tentang suatu hal yang perlu diketahui oleh pegawai atau karyawan suatu organisasi atupun masyarakat luas.
4. Pengelompokan Surat Menurut Sifatnya
· Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang isinya bersifat biasa (bukan rahasia), dapat beramplop dan tanpa amplop.
· Surat Konfidensial (terbatas)
Surat konfidensial adalah surat yang termasuk rahasia, terbatas untuk kalangan tertentu.
· Surat Rahasia
Surat rahasia adalah surat yang isinya hanya boleh dibuka dan dibaca oleh orang/pejabat tertentu.
5. Pengelompokan Surat Menurut Urgensi Penyelesaian
· Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang penanganannya diperlukan biasa saja atau tidak ada suatu perlakuan khusus atas surat tersebut.
· Surat Segera
Surat segera adalah surat yang memang memerlukan penanganan secepat mungkin atau dilakukan dengan segera, meskipun tingkat penanganannya tidak secepat surat kilat.
· Surat Kilat
Surat kilat adalah surat yang memerlukan penanganan dengan sangat segera, harus didahulukan, dan memperoleh perlakuan khusus daripada surat-surat yang lainnya.
6. Pengelompokan Surat Menurut Isi dan Maksudnya
Pengelompokkan surat menurut isi dan maksudnya sangat tergantung dari maksud dan tujuan pengirim surat. Oleh karena itu, maksud dan tujuan pengiriman surat antara yang satu dengan yang lain berbeda, jenis suratnyapun sangat bervariasi.
2.5. Format Lipatan Surat dan Amplop
Format atau bentuk lipatan surat yang baik merupakan bagian dari etika berkorespondensi dalam dunia bisnis. Bentuk lipatan surat yang terkesan asal-asalan akan memberikan kesan atau citra yang kurang baik bagi pengirimnya.
a) Format Lipatan Surat
Ada beberapa bentuk lipatan surat yang lazim digunakan dalam dunia korespondensi bisnis, antara lain ;
ü Lipatan baku (Standard fold)
ü Lipattan setengah baku (semi standard fold)
ü Lipatan akordeon (accordion fold)
ü Lipatan setengah akordeon (semi accordion fold)
ü Lipatan tunggal (single fold)
ü Lipatan ganda/paralel (paralle/double fold)
ü Lipatan model prancis (french fold)
ü Lipatan model baron (baronial fold)
b) Aneka Bentuk Amplop
Amplop dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya, ukurannya, dan penggunaannya.
1. Berdasarkan wujudnya, amplop dapat dibedakan menjadi:
- Amplop biasa
- Amplop berjendela
2. Berdasarkan ukurannya, amplop dapat dibedakan menjadi:
- Amplop resmi
- Amplop kartu
- Amplop bisnis
- Amplop pendek
- Amplop panjang
- Amplop lebar
× Amplop katalog
× Amplop mata berkait
× Amplop mata bertali
3. Berdasarkan wujudnya, amplop dapat dibedakan menjadi:
- Amplop katalog
- Amplop mata berkait
- Amplop kancing bertali
2.6. Contoh-contoh Surat Bisnis
a) Surat Pemesanan
Surat pemesanan (order letters) merupakan salah satu surat bisnis yang lazim dijumpai dalam dunia bisnis, baik pada perusahaan yang bergerak pada proses pengolahan (manufacturing), perdagangan (trade), maupun jasa (service).
b) Surat Konfirmasi
Surat konfirmasi (confirmation letters) addalah surat yang berisi tentang penjelasan tertentu yang lebih berfungsi sebagai pemberitahuan, penegasan atau meyakinkan atas sesuatu.
c) Surat Pengaduan
Surat pengaduuan adalah surat yang berisi pengaduan pelanggan kepada pihak lain dengan cara-cara yang baik karena pelanggan merasa dirugikan atau dikecewakan, agar memperoleh solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
d) Surat Permintaan Informasi
Surat permintaan informasi adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang, kelompok, atau lembaga untuk meminta berbagai informasi penting kepada pihak lain baik perseorangan atau lembaga.
e) Surat Ucapan Selamat
Surat ucapan selamat adalah surat yang dikirimkan oleh perorangan, kelompok, maupun lembaga yang berisi pemberian ucapan selamat atas keberhasilan seseorang.
f) Surat Pemberitahuan
Surat pemberitahuan adalah surat yang dibuat oleh perorangan atau organisasi yang berisi pemberitahuan kepada pihak lain baik perorangan maupun organisasi.
g) Surat Penagihan
Surat penagihan adalah surat yang digunakan untuk menagih hutang pihak lain yang telah melampaui waktu yag telah ditentukan.
h) Surat Peringatan
Surat peringatan adalah surat yang ditulis oleh seseorang atau organisasi yang ditujukan kepada pihak lain baik seseorang maupun organisasi yang berisi peringatan atas sesuatu hal.
i) Surat Perintah Kerja
Surat perintah kerja (SPK) adalah surat yang ditulis oleh pimpinan suatu perusahaan kepada pihak lain, yang berisi perintah untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang telah diseepakati.
j) Surat Pengumuman
Surat pengumuman adalah surat yang digunakan oleh seseorang atau organisasi untuk mengumumkan sesuatu kepada pihak lain baik seseorang atau organisasi, yang dilakukan dengan cara-cara tertentu.
k) Surat Undangan RUPS
RUPS merupakan salah satu forum tertinggi dalam suatu organisasi bisnis yang sangat strategis bagi pengambilan keputusan strategis.
l) Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat pelimpahan kekuasaan yang dilakukan oleh kedua pihak, yaitu pihak pertama sebagai orangg yang memberikan kuasa kepada pihak lain sebagai orang yang menerima kuasa untuk melakukan dan bertindak sesuatu atas nama pemberi kuasa.
m) Surat Perjanjian
Surat perjanjian adalah surat yang berisi perjanjian yang dilakukan antara pihak yang satu kepada pihak yang lain tentang suatu hal.
2.7. Surat yang baik
2.7.1. Syarat Surat-surat yang baik
Secara garis besar suatu surat dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria berikut ini:
a. Surat disusun dengan teknik penyusunan yang benar, yaitu:
- Penyusunan letak bagian-bagian surat (bentuk surat) tepat sesuai dengan aturan atau pedoman yang telah ditentukan.
- Pengetikan surat benar, jelas, bersih, dan rapi, dengan format yang menarik.
- Pemakaian kertas sesuai dengan ukuran umum.
b. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Hal ini dimaksudkan agar penerima dapat memahami isi surat dengan cepat, tepat, tidak ragu-ragu dan pengirim pun memperoleh jawaban secara cepat sesuai yang dikehendaki.
2.7.2. Kriteria Bahasa Surat Yang Baik
Bahasa surat harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Bahasa baku
2. Bahasa jelas atau tidak bermakna ganda
3. Lugas: tidak mubazir, tidak banyak basa-basi, mengikuti perkembangan bahasa surat
4. Efektif dan efisien
5. Bahasa padu, tiap gagasan dituangkan dalam 1 paragraf. Ciri paragraf yang baik:
a. mengandung kesatuan isi
b. kepaduan antar kalimat
c. ada pengembangan gagasan pokok
6. Bernalar
7. Menarik atau mengandung rasa bahasa: kosa kata tepat, optimis, menghindari pengungkapan secara langsung hal-hal yang tidak menyenangkan.
8. Taat asas
2.7.3. Contoh Penggunaan Bahasa Baku
No.
|
CIRI
|
Contoh
| |
Baku
|
Tidak Baku
| ||
1.
|
Tidak tercampur bahasa
daerah/asing
|
saya, mengapa, bertemu, bandara
|
gua, kenapa, airport
|
2.
|
Pemakaian imbuhan secara Konsisten dan eksplisit
|
bekerja, menulis, membalas
|
kerja, tulis, baca
|
3.
|
Struktur kalimat sesuai kaidah
|
Direktur sedang bertugas ke luar negeri
|
Direktur ke luar negeri
|
4.
|
Pola sapaan resmi
|
Bapak, Ibu, Saudara/i Tuan, Nyonya
|
Abang, kakak
|
5.
|
Tidak terpengaruh bahasa pasar
|
dengan, memberi, tidak mengapa
|
sama, kasih, enggak
|
6.
|
Tidak rancu
|
berkali-kali,
mengesampingkan
|
berulang kali,
mengenyampingkan
|
7.
|
Tidak mengandung hiperkorek
|
insaf, sah
|
insyaf, syah
|
2.7.4. Kapan Bahasa Baku Digunakan
1. Komunikasi resmi: surat resmi, pengumuman, perundang-undangan, dan lain-lain.
2. Wacana teknik: notulen, laporan resmi, penulisan ilmiah.
3. Pembicaraan di muka umum: rapat, ceramah, perkuliahan, seminar, dan lain-lain.
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati.
2.7.5. EYD Yang Sering Digunakan Dalam Surat Menyurat
a) Penulisan Nama dan Alamat Perusahaan
1. PT Persada Nusantara
Jalan Laksamana Yos Sudarso 101
Bandar lampung 35256
2. PT Dian Rama Putra
Jalan H. Muhammad Salim 22
Bandar Lampung 35146
b) Penulisan Nama Jabatan
Nama jabatan yang lazim di lingkungan perusahaan yaitu direktur, manajer, kepala, ketua. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama-nama jabatan jika diikuti nama perusahaan. Contoh:
1. Direktur Utama PT Mandiri
2. Manajer PT Nusantara
c) Penulisan Bentuk Singkatan dan Akronim
Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf, setiap hurufnya diikuti tanda titik. Contohnya:
1. a.n. : atas nama
2. d.a. : dengan alamat
3. s.d. : sampai dengan
Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf hanya diikuti satu tanda titik, contohnya:
1. Yth. : Yang terhormat
2. Bpk. : Bapak
3. Sdr. : Saudara
4. Jln. : Jalan
Singkatan lain yang diikuti tanda titik adalah singkatan nama orang dan singkatan nama gelar, baik gelar kesarjanaan, gelar bangsawan, maupun gelar keagamaan, misalnya:
1. A. Yani : Ahmad Yani (singkatan nama)
2. H. Saleh : Haji Saleh (singkatan gelar keagamaan)
3. Ir. Shofia : Insinyur Shofia (singkatan gelar kesarjanaan)
Singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan lambang mata uang tidak diikuti tanda titik, contohnya:
1. cm : centimeter
2. kg : kilogram
Singkatan nama perusahaan, lembaga pemerintah, organisasi, dan nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal ditulis dengan huruf kapital dan tidak diberi tanda titik Contohnya:
1. MPR : Majelis Permusyawaratan Rakyat
2. PT : Perseroan Terbatas
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Contohnya:
1. Toserba : Toko Serba Ada
2. Unila : Universitas Lampung
2.7.6. Penulisan Bagian-bagian Pelengkap Surat Niaga
a) Penulisan tanggal
Unsur-unsur yang ditulis pada bagian ini ialah tanggal, nama bulan, dan tahun. Contoh:
1. 15 Mei 2006
2. 11 April 2006
b) Penulisan nomor, hal, lampiran, dan tembusan
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dari keempat bagian itu. Antara bagian-bagian itu dengan keterangan yang mengacunya dipakai tanda titik dua.
Contoh:
Nomor : 123
Hal : Permintaan Penangguhan
Lampiran : Dua lembar
Tembusan :
1. Direktur PT Multimatra Perkasa
2. Manajer Hotel Bumi Asih Jaya
3. Direksi Bank Pacific
c) Penulisan salam pembuka dan salam penutup
Penulisan kedua jenis salam ini diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma. Contoh:
Salam pembuka Salam penutup
Dengan hormat, Hormat kami,
Bpk. Ridwan yang terhormat, Salam takzim,
Salam penutup dibubuhi tanda tangan dan nama jelas pengirim serta jabatannya. Contoh :
Hormat kami, Salam takzim,
a.n. Direktur PT Usaha Jaya
Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A. Santi Maria
Direktur Sekretaris Direktur
d) Penulisan Kata
1) Kata depan ke dan di ditulis terpisah dengan kata lain yang mengikutinya, sedangkan awalan ke- dan di- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Contoh:
1. ke dan di kata depan
ke kantor, ke perusahaan
2. ke- dan di- sebagai awalan
ditawarkan , ditangguhkan
2) Gabungan dua kata atau lebih ditulis terpisah. Contoh:
Terima kasih
Suku bunga
Gabungan kata yang dianggap sudah padu ditulis serangkai. Contoh:
Wiraswasta
Fotokopi
3) Gabungan kata yang sudah satu unsurnya merupakan kata terikat, ditulis serangkai. Contoh:
Pramuniaga
Purnajual
Pascasarjana
4) Gabungan kata yang diikuti oleh awalan atau akhiran ditulis terpisah, serangkai gabungan yang mendapat awalan dan akhiran ditulis serangkai. Contoh:
tanggung jawab pertanggungjawaban
bergaris bawah digarisbawahi
e) Penulisan Bentuk Perincian
Tanda baca yang digunakan dalam rincian adalah tanda koma. Contoh:
Kami mengharapkan kehadiran Bapak dalam rapat direksi yang akan diadakan pada hari Selasa, tanggal 1 Agustus 2006, Pukul 14.00 – 16.00 WIB di ruang rapat untuk membahas penurunan harga saham.
Bentuk rincian di atas dapat juga ditulis ke bawah seperti contoh di bawah ini:
Kami mengharapkan kehadiran Bapak dalam rapat direksi yang akan diadakan pada:
Hari
|
: Selasa
|
Tanggal
|
: 1 Agustus 2006
|
Pukul
|
: 14.00 – 16.00 WIB
|
Tempat
|
: Ruang Rapat
|
Acara
|
: Membahas penurunan harga saham
|
2.8. Bentuk Tataletak Surat
Pada dasarnya bentuk surat dibedakan dua bentuk saja. Bentuk-bentuk surat yang lain merupakan variasi dari bentuk surat tersebut. Kedua bentuk surat tersebut adalah bentuk lurus atau bentuk balok (block style) dan bentuk lekuk (indented style).
Bentuk tataletaknya: lurus penuh, lurus, setengah lurus, alinea menggantung, lekuk, resmi. Bentuk-bentuk surat dalam bahasa Indonesia secara garis besar dikelompokkan sebagai berikut:
a. Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style)
Bentuk surat seperti ini adalah bentuk surat yang paling mudah.
b. Bentuk Lurus (Block Style)
Pada umumnya bentuk semacam ini banyak digunakan di perusahaan.
c. Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style)
d. Bentuk Lekuk (Indented Style)
Bentuk semacam ini cocok untuk surat yang alamat tujuannya singkat.
e. Bentuk Resmi (Official Style)
Bentuk semacam ini biasanya banyak digunakan oleh instansi pemerintah.
f. Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph Style)
g. Bentuk Surat Resmi Gaya Baru
Keterangan Bagian-bagian Surat :
(1) : kepala surat
(2) : tanggal, bulan, tahun surat
(3) : nomor surat
(4) : lampiran
(5) : hal atau perihal
(6) : alamat yang dituju (alamat dalam)
(7) : salam pembuka
(8a) : alenia pembuka
(8b) : isi surat
(8c) : alenia penutup
(9) : salam penutup
(10) : tanda tangan penanggungjawab surat
(11) : nama penanggungjawab surat
(12) : jabatan penanggungjawab surat
(13) : tembusan
(14) : inisial
2.9. Fungsi Bagian Surat
1. Kepala Surat (Kop Surat)
Untuk mempermudah mengetahui nama dan alamat kantor/organisasi atau keterangan lain mengenai badan, organisasi atau instansi yang mengirim surat tersebut. Biasanya kepala surat disusun dan dicetak dalam bentuk yang menarik, dan terdiri atas:
a) Nama kantor badan, organisasi atau instansi;
b) Alamat lengkap;
c) Nomor telepon (bila ada), faksimili (bila ada)
d) Nomor kotak pos atau tromol pos (bila ada)
e) Nama alamat kawat dan nomor telex (bila ada)
f) Moto (bila ada)
g) E-mail, situs (bila ada)
h) Macam usaha
i) Nama dan alamat kantor cabang (bila ada)
j) Nama bankir (untuk referensi)
k) Lambang atau simbol (logo) dari organisasi atau instansi yang bersangkutan.
l) Kepala surat untuk swasta dibuat bebas sesuai dengan citra pemilik perusahaan, tetapi untuk dinas pemerintah ada ketentuan tersendiri.
2. Tanggal Surat
Apabila sudah ada kepala surat, maka menuliskan tanggal tidak perlu didahului oleh nama tempat/kota. Tanggal, bulan, dan tahun dituliskan secara lengkap. Contoh: 28 Februari 2006 , 29 Juni 2006
3. Nomor Surat
Setiap surat resmi yang keluar hendaknya diberi nomor, yang biasanya dinamakan nomor verbal (urut). Nomor surat dan kode tertentu pada surat dinas itu berguna untuk:
a) Memudahkan pengaturan dan penyimpanan sebagai arsip
b) Memudahkan penunjukan pada waktu mengadakan hubungan surat menyurat
c) Memudahkan mencari surat itu kembali bilamana surat diperlukan
d) Memudahkan petugas kearsipan dalam menggolongkan (mengklasifikasikan) penyimpanan surat
e) Mengetahui jumlah surat keluar pada suatu periode tertentu
Contoh nomor surat
105/Dir – MS/VI/06
Nomor urut surat keluar
Direktur PT Mandiri Sejahtera
Bulan Juni
Tahun 2006
4. Lampiran
Surat yang melampirkan sesuatu misalnya kuitansi atau fotokopi, dalam bagian surat perlu dituliskan kata “lampiran”, yang diikuti jumlah yang dilampirkan. Misalnya, lampiran : 2 (dua) eksemplar atau 1 (satu) berkas.
Untuk surat bisnis ada 2 cara:
a. di bawah nomor
b. atau di kiri bawah
5. Hal atau perihal
Sebaiknya pada setiap surat resmi, baik surat dinas pemerintah maupun swasta (bisnis), selalu dicantumkan pokok atau inti dari surat tersebut. Pada surat dinas pemerintah, penulisan kata “Hal” atau “Perihal” dicantumkan di bawah kata “Lampiran” secara vertikal, dengan catatan tidak boleh melewati tanggal surat. Penulisan perihal ada 3 cara yaitu:
a. Sebelum penulisan alamat dalam
b. Setelah penulisan selesai alamat dalam
c. Setelah salam pembuka
6. Alamat yang dituju
Dalam menulis alamat surat, alamat luar (di amplop surat) harus sama dengan alamat dalam (alamat yang dituju). Ada dua cara penulisan nama orang yang dituju;
a. Dengan mencantumkan kata “Saudara, Bapak, Ibu”
b. Namun apabila pengirim surat mau menyebut secara resmi dengan jabatan, pangkat, atau gelar akademis yang ada pada penerima surat, di depan nama si tertuju tidak perlu didahului sebutan Bapak, Ibu, Saudara.
Dinas pos menyarankan agar dalam menuliskan alamat pada sampul surat hendaknya jelas dan lengkap dengan Kode Pos agar memudahkan penyampaian surat. Contoh menulis alamat:
a. Alamat yang ditujukan kepada perorangan
Contoh: Yth. Sdr. Dewi Sukmasari, S.E.
Jln. Jend. Suprapto No. 96
Bandar Lampung 35157
b. Alamat yang ditujukan kepada nama jabatannya
Contoh: Yth. Direktur PT Mandiri Sejahtera
Jln. Anggrek Raya No. 307
Jakarta 13465
c. Alamat yang ditujukan kepada nama instansi/perusahaan.
Contoh: Kepada
PT Pembangunan Jaya
Jln. Rasuna Said Kav. 13
Jakarta 12540
d. Alamat yang ditujukan kepada pejabat pemerintah dari perusahaan swasta. Contoh: Yth. Kepala Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan Nasional
Propinsi Lampung
Jln. Wolter Monginsidi No. 11
Bandar Lampung
e. Penulisan alamat dari pejabat pemerintah kepada direktur perusahaan swasta tidak perlu menggunakan sebutan apapun.
Contoh: Yth. Direktur Utama PT Andalas
Jln. Soekarno Hatta 397
Bandar Lampung 35672
f. Penulisan alamat dengan menggunakan u.p.
Contoh: Yth. Direksi Bank Central Asia
u.p. Ibu Ani Suwarsi, S.E., M.B.A
Direktur Perkreditan
Plaza BCA, Lt. XXI
Jln. Cassablanca 121
Jakarta 12103
g. Penulisan alamat yang ditujukan kepada pemasang iklan.
Contoh: Yth. Pemilik Po. Box 405/Jkt
Jakarta 12005
Atau
Kepada
Po. Box. 405/Jkt
Jakarta 12005
7. Salam Pembuka
“Salam pembuka” atau salutasi merupakan tanda hormat penulis sebelum memulai pembicaraan. Namun untuk surat resmi/dinas pemerintah lazimnya tidak perlu diberi salam pembuka.
Salam pembuka pada surat niaga yang lazim digunakan ialah kata-kata:
Dengan hormat,
Saudara …….. yang terhormat,
Bapak ……… yang terhormat,
Salam pembuka untuk surat-menyurat pribadi/umum biasanya dipengaruhi oleh adat daerah atau agama yang dianut. Misalnya:
Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam hormat,
8. Isi Surat (tubuh surat)
Isi surat atau juga disebut tubuh surat terdiri atas alinea pembuka, isi surat dan alinea penutup.
a) Alinea Pembuka
Merupakan pengantar ke isi surat yang sesungguhnya guna menarik perhatian pembaca kepada pokok pembicaraan dalam surat tersebut. Contoh alinea pembuka pada surat yang bersifat pemberitahuan, pernyataan, permintaan, atau laporan:
1. Dengan ini kami beritahukan bahwa ……
2. Bersama ini kami lampirkan …..
3. Sesuai dengan pemberitahuan ….
4. Dengan sangat menyesal kami beritahukan bahwa …..
5. Perkenankanlah kami melaporkan
6. Menyambung surat kami tanggal … No. ...
Orang sering mengacaukan pemakaian kata : “bersama ini” dan “dengan ini” dalam menulis surat. Perkataan “bersama ini” hanya dipakai apabila pada surat ada sesuatu yang disertakan atau dilampirkan. Contoh alinea pembuka pada surat balasan :
1. Sehubungan dengan surat Saudara tanggal …… No. ...
2. Membahas surat Saudara tanggal….. No. ...
3. Memenuhi permintaan Saudara melalui surat tanggal …… No. ...
4. Memperhatikan surat Saudara tanggal ... No. ...
5. Surat Saudara tanggal .... No. .... telah kami terima dengan baik. Sehubungan dengan itu ……
b) Isi Surat
Isi atau pokok surat yang sesungguhnya memuat sesuatu yang diberitahukan, dilaporkan, ditanyakan, diminta atau hal-hal lain yang disampaikan pengirim kepada penerima surat.
Untuk menghindarkan salah tafsir dan demi efisiensi, isi surat hendaknya singkat, jelas, tepat dan hormat. Hindari penulisan kalimat yang panjang dan bertele-tele. Kalimat dalam surat itu haruslah memenuhi kaidah bahasa Indonesia yang baku. Misalnya jangan sampai ada kalimat yang tanpa subyek, atau hanya terdiri dari keterangan tempat saja (baca syarat surat yang baik).
c) Alinea Penutup
Merupakan kesimpulan dan berfungsi sebagai kunci atau penegasan isi surat. Dalam alinea penutup biasanya mengandung harapan pengirim surat atau ucapan terima kasih kepada penerima surat dan pembicaraan telah selesai. Contoh:
1. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
2. Kami berharap kerjasama kita membuahkan hasil baik dan berkembang terus, terima kasih.
3. Sambil menunggu kabar selanjutnya, kami ucapkan terima kasih.
4. Demikian laporan kami, semoga mendapat perhatian Saudara.
5. Besar harapan kami atas terkabulnya permohonan ini dan untuk itu kami ucapkan terima kasih.
9. Isi surat (tubuh surat)
Fungsi salam penutup ialah untuk menunjukkan rasa hormat dan keakraban pengirim terhadap penerima surat. Contoh:
a. Hormat kami,
b. Salam kami,
c. Wassalam,
Pada surat dinas pemerintah tidak dicantumkan salam penutup melainkan cukup disebutkan nama jabatan atau kantornya, kemudian mencantumkan nama terang di bawah tandatangan. Dewasa ini di bawah nama terang dituliskan pula Nomor Induk Pegawai (NIP).
Contoh: Kepala Biro Kepegawaian
Mahatir Muhammad
NIP. 160081022
10/11. Tandatangan dan Nama Terang Penanggung Jawab Surat
Surat yang ditandatangani oleh pejabat yang berhak atau oleh orang lain atas nama pejabat yang berwenang adalah sah. Sebaliknya surat yangg ditandatangani oleh orang yang tidak berwenang dianggap tidak sah dan tidak berlaku.
Di bawah nama terang, untuk surat resmi/dinas pemerintah selalu dicantumkan NIP. Gunanya untuk mengetahui identitas unit organisasi tiap-tiap departemen.
12. Jabatan Penanggungjawab Surat
Untuk surat niaga biasanya di bawah nama terang penanggungjawab surat dicantumkan jabatan dari penanggungjawab tersebut. Pencantuman jabatan penanggungjawab ini selain untuk mengetahui dari bagian mana surat itu dikeluarkan, juga untuk menunjukkan bobot isi surat tersebut dan kewenangan.
13. Tembusan
Tembusan (c.c. = carbon copy;) surat atau tindasan dikirimkan ke beberapa instansi atau pihak lain yang ada kaitannya dengan surat yang bersangkutan.
Tembusan:
1. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Lampung
2. Gubernur Lampung
3. Walikota Bandar Lampung
4. Arsip
Atau
cc.: 1.
2.
14. Inisial
Inisial atau singkatan biasanya diambil huruf pertama dari nama penyusun konsep surat dan pengetik surat tersebut. Biasanya hal ini hanya dipakai pada surat niaga. Gunanya untuk mengetahui siapa konseptor surat tersebut dan siapa pula pengetiknya, sehingga bila dikemudian hari terjadi kekeliruan, maka mudah mengurusnya.
2.10. Peranan Korespondensi Dalam Bisnis
Korespondensi dalam bisnis memiliki peranan sebagai berikut:
1. Menciptakan Surat Yang Baik Dan Jelas
Dalam kehidupan sehari-hari, kesalahan dalam penulisan berbagai surat masih banyak terjadi. Misalnya, susunan kalimat tidak lengkap, berbelit-belit, tanda baca tidak benar, tata bahasa tidak teratur, dan salah mengadopsi bentuk dan model surat. Kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
a) Tidak ada pengarahan dan pengendalianmengenai cara menulis surat yang baik, baik dilingkungan keluarga dan organisasi, dan
b) Masyarakat sendiri terlalu mudah memaafkan kesalahan dalam penulisan surat.
Kegiatan korespondensi secara tidak langsung merupakan proses pembelajaran dalam menciptakan surat yang baik, jelas, dan tepat.
2. Menciptakan Kerja Sama Yang Baik
Perusahan tidak dapat mencapai tujuan tanpa bekerja sama dengan pihak lain. Agar bisa bekerja sama dengan pihak lain, perusahan perlu menjaga komunikasi dengan baik. Pihak lain akan mendukung terciptanya kerja sama yang baik.
3. Menyebarkan Kegiatan
Tidak semua orang dalam perusahaan secara otomatis mengetahui kegiatan yang terjadi anatara perusahaan denngan pihak luar. Korespondensi memegang peranan penting dalam menyebarkan.
2.11. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Korespondensi
Pada umumnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan korespondensi adalah:
a) Koresponden, yaitu orang atau orang atau pihak yang berkirim surat dan atau yang menandatangan surat.
b) Redaktur, yaitu orang yang menyusun naskah surat.
c) Sekretaris, yaitu orang yang membantu pemimpin dalam kegiatan korespondensi.
d) Juru ketik, yaitu orang yang membantu memproduksi surat-surat.
e) Register ,yaitu orang yang melakukan aktivitas tata usaha atau administrasi surat-surat yang meliputi pemberian nomor surat, pencatatan surat keluar dann surat masuk, serta menangani pengarsipan surat-surat (filling system).
f) Kurir, yaitu orang atau pihak yang mmenyampaikan surat kepada penerima.
2.12. Pentingnya Korespondensi Bisnis
Beberapa survey mengenai transaksi bisnis internasional menjelaskan bahwa sekitar 80% kegiatan komunikasi & Interaksi bisnis ekspor-impor biasanya dilakukan melalui korespondensi (surat menyurat) terutama melalui sarana teleks, faxcimili dan terutama sekali lewat e-mail. Sedangkan sisanya biasanya dilakukan melalui negosiasi tatap muka langsung face to face negotiation. Hal ini berarti bahwa korespondensi memegang peranan yang amat penting dalam perdagangan international pada umumnya.
Hasil negosiasi tatap muka face to face negotiation pada akhirnya juga akan dirumuskan dan didokumentasikan dalam bentuk surat menyurat atau korespondensi. Karena hasil pertemuan tatap muka dari kedua belah pihak yang bernegosiasi akan dituangkan dalam bentuk catatan notulen atau minutes. Notulen sebagai catatan tertulis tersebut biasanya akan diparaf (diberi initial) dari masing-masing pihak yang bernegosiasi, sebagai tanda kesepakatan sementara.
Dengan demikian jelaslah bahwa kendatipun suatu transaksi dilakukan dengan cara tatap muka, pada akhirnya tetap akan dirumuskan dalam bentuk tertulis, atau dalam bentuk dokumen surat menyurat. Maka cara apapun yang dipakai dalam transaksi apakah melalui korespondensi atau negosiasi tatap muka, pada akhirnya korespondensi tetap akan memegang peranan yang terpenting, sebab tanpa adanya korespondensi baik melalui media surat biasa, teleks, faksimili, email, dll maka suatu transaksi perdagangan khususnya ekspor-impor rasanya mustahil dapat dilaksanakan.
1) Korespondensi dan Citra Baik (Favourable Image)
Pada prakteknya hampir sebagian besar relasi bisnis kita bisa jadi hanya mengenal perusahaan kita melalui surat-surat (brosur, leaflet, price list) yang telah kita kirimkan. Mereka tidak menganal kita secara pribadi atau personal. Oleh karena itu, desain bentuk dan isi surat mulai dari kop surat, isi surat dan bahasa yang digunakan akan menjadi cerminan awal dari eksistensi perusahaan kita.
Citra perusahaan pada tahap awal perkenalan mungkin sekilas hanya diwakili oleh bentuk sampul amplop ataupun kop suratnya, oleh karena itu desain amplop maupun kop surat perlu dibuat dengan desain yang anggun dan indah yang dapat memberikan informasi dasar mengenai perusahaan, terutama yang dapat menunjukkan sejauh mana integritas dan bonafiditas perusahaan.
2) Korespondensi dan Reputasi (Good Reputation)
Apabila perusahaan kita telah mendapatkan pesanan pertama (first order = trial order) maka hal ini berarti kita mulai memasuki tahap yang amat penting dalam kehidupan usaha bisnis tersebut.
Pesanan pertama merupakan ujian atas bonafiditas perusahaan, dan salah satu ukuran yang dapat dipakai adalah apakah perusahaan dapat memegang komitmen, khususnya tentang tepat mutu dan tepat waktu.
3) Korespondensi dan Kepercayaan (Reliability)
Citra yang baik muncul dari penampilan lahir yang baik, sedangkan reputasi yang baik akan terlahir dari kemampuan perusahaan dalam memegang janji komitmen atau dalam menunjukkan kinerja yang baik. Apabila perusahaan dapat mencapai kedua sasaran diatas maka secara otomatis para pelanggan akan menaruh kepercayaan kepada perusahaan dalam aktifitas transaksi bisnisnya.
Peranan korespondensi sangatlah penting untuk dapat menunjang mewujudkan tercapainya ketiga sasaran tersebut yaitu tercapainya : citra, reputasi dan kepercayaan dari mitra bisnis perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Korespondensi bisnis merupakan suatu kegiatan korespondensi yang dilakukan dalam dunia bisnis, baik dalam bentuk surat, memo, agenda, proposal, maupun laporan bisnis. Dijelaskan juga bahwa surat merupakan sarana komunikasi tertulis yang disampaikan oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan menggunakan media tertentu. Salah satu hal yang membedakan surat biasa dan surat bisnis adalah tujuan penulisannya. Surat bisnis berorientasi pada kegiatan bisnis maupun gaya bahasa yang digunakan.
Dalam hal komunikasi bisnis, surat sangat besar perannya untuk menunjang proses keberlangsungan perusahaan baik itu untuk menjalin kerja sama antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Surat merupakan salah satu alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan dari pihak lain untuk menyampaikan berita dengan demikian jelas bahwa surat sangat penting artinya dalam membantu memperlancar tercapainya tujuan organisasi.
Perlu diusahakan agar dapat membuat surat dengan baik, sebab penilaian negatif terhadap surat akan dapat mempengaruhi pula penilaian negatif dalam organisasi.
3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka korespondensi sangatlah penting dalam suatu organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi dalam organisasi yang berbentuk tulisan, proses korespondensi ini lebih diutamakan untuk lingkungan ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link organisasi. Dengan adanya korespondensi yang baik dan rapi, maka dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu bisa bertahan (Survival) dan bisa tumbuh berkembang (Growth).
DAFTAR PUSTAKA
Ani Dzikriyah. 2013. Dasar-Dasar Korespondensi Bisnis. Sumber: http://anied zikriyah.blogspot.co.id/2013/11/dasar-dasar-korespondensi-bisnis.html
Blog Goblok. 2016. Makalah Korespondensi Bisnis. Sumber: http://blogoblok goblok.blogspot.co.id/2016/11/makalah-korespondensi-bisnis.html
Edun. 2013. Materi Surat Menyurat. Sumber: http://korespondensibisnis-edun. blogspot.co.id/2011/03/materi-1-dasar-surat-menyurat.html
Epthe Always. 2013. Korespondensi Bisnis. Sumber: http://epthealwayz. blogspot.co.id/2013/01/korespodensi-bisnis.html
Google Docs. 2016. Dasar-Dasar Korespondensi Bisnis. Sumber: https://books. google.co.id/books?id=w79QIGDDjgYC&pg=PP8&lpg=PP8&dq=Dasar-dasar+korespondensi+bisnis&source=bl&ots=6YKplWBskB&sig=HQlBFjkI-yc52D-QYo8rXFWysqA&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q= Dasar-dasar%20korespondensi%20bisnis&f=false
Iman. 2007. Korespondensi Bisnsi. Sumber: https://imanph.files. wordpress.com/ 2007/12/pert8a.ppt
Mercubuana. 2013. Modul Komunikasi Bisnis. Sumber: http://modul.mercubuana. ac.id/files/pbael/pbaelmercubuanaacid/Modul%20Backlink/Fakultas%20Ekonomi/Ganjil1314/Manajemen/Erna%20Sofriana%20Imaningsih%20-%20 Komunikasi%20Bisnis/ModulKomunikasiBisnisGJ1314TM9.pdf
0 komentar:
Post a Comment