Your Adsense Link 728 X 15

Pages

Belajar dari Kisah Sepatu

Posted by Mustafa Kamal Wednesday, May 14, 2014 0 komentar
Belajar dari Kisah Sepatu

Suatu hari di beranda sebuah rumah, tepatnya di rak sepatu yang terisi dengan beberapa pasang sepatu terjadilah ribut-ribut antara dua pasang sepatu. Sepasang sepatu yang pertama disebut dengan Sepatu A dan sepatu yang kedua disebut dengan Sepatu B.

Saat itu, sepatu A baru saja dipakai untuk jalan-jalan oleh tuannya. Keadaan sepatu A sudah kotor dan jahitan sepatunya sudah sedikit terbuka. Sedangkan sepatu B masih bersih dan kinclong karena memang sepatu B ini hampir tidak pernah dipakai oleh tuannya.

"Yah, kasihan sekali kamu A, hampir tiap hari dipakai oleh tuan. Kayak aku dong, hidup santai - santai aja dan selalu bisa beristirahat di rak," kata Sepatu B meledek Sepatu A.

"Lho?! Dasar kamu ini, lebih baik aku dipakai terus daripada nganggur kayak kamu," sahut si Sepatu A membalas.

"Lihat, gara-gara dipakai terus badan kamu sudah mulai terlihat tidak indah lagi. Kamu pasti iri sama badanku yang masih mulus ini," kata Sepatu B yang masih ngotot.

"Lebih baik aku rusak, hancur karena terpakai dan bermanfaat bagi manusia dibandingkan aku harus rusak karena hancur sendiri di sebuah rak sepatu karena terkena proses alami menjadi debu. Aku tidak mau hancur sia-sia seperti itu!"

"Apa maksudmu?!," Sepatu B mulai marah.

"Kita adalah sepatu. Apabila tidak dipakai, maka akan menjadi rapuh dan hancur. Jadi tidak seharusnya kamu merasa santai dan senang karena tidak pernah dipakai. Harusnya kamu was-was, karena potensi dan bakatmu untuk melindungi kaki manusia tidak terpakai."

Sepatu B pun termenung dan tidak dapat berkomentar lagi. Ia memikirkan bagaimana nasibnya sekarang.

"Sekarang kita lihat, aku mungkin sudah mulai tidak indah. Kotor dan jahitan sudah mulai lepas. Tapi aku akan bertahan lebih lama darimu, karena aku sudah sering terlatih untuk menjadi lentur dan kuat. Aku terbiasa dalam segala keadaan. Makanya aku menjadi sepatu yang kuat walaupun tidak nampak begitu indah dari luar," Sepatu A kembali menjelaskan.

"Maafkan aku ya A, karena telah mengejekmu. Aku harap dapat bermanfaat di hari depan. Terima kasih ya telah menyadarkanku," jawab Sepatu B yang telah sadar.



Teman-teman, cerita tadi sebenarnya dapat kita gambarkan sebagai cerita tentang diri kita masing-masing. Sepatu B itu kita, dan Sepatu A adalah orangtua / guru / teman kita yang sering kali mengingatkan kita.

Kita dapat belajar dari cerita tadi bahwa kita terlahir sebagai manusia adalah itu adalah suatu KARUNIA YANG BAIK. Karena di dunia manusia inilah kita dapat sebanyak-banyaknya menanam bibit kebajikan dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Sebagai manusia, kita semua memiliki potensi dan bakat masing-masing, tapi sering kali kita sia-siakan begitu saja dan tidak mau mengasahnya. Kita itu sering kali hanya mau ENAK-ENAKAN dan tidak mau merasakan PAHIT terlebih dahulu. Padahal hal itulah yg memperkuat mental kita.


Potensi dan bakat itu harus diasah dan dipakai. Apabila tidak, akan terbuang sia-sia begitu saja. Janganlah hanya berdiam diri, tapi galilah potensi dan bakat yang ada di dalam diri kita. Walaupun itu harus terluka dan gagal. Itu akan menjadi modal kita untuk sukses dan bermanfaat bagi orang lain.

Intinya adalah jangan takut untuk menggali potensi dan bakat kita. Asah dan gunakan baik-baik agar tidak menjadi sia-sia dan hilang begitu saja.

Dari cerita di atas juga kita belajar dari sikap Sepatu A, yaitu bijaksana. Sudahkah kita bijaksana hari ini? Sepatu A menanggapi ledekan Sepatu B dengan sikap tenang tanpa menggunakan nada tinggi. Begitulah harusnya manusia yang bijak menanggapi segala sesuatu dengan tenang dan kepala dingin.

Begitu juga dengan Sepatu A yang mau mengingatkan Sepatu B. Itulah fungsi manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Yaitu saling mengingatkan kepada teman untuk tetap berada di rel dan jalur yang benar.

Tips Untuk Sukses Ujian TPA (Tes Kemampuan Akademik)

Posted by Mustafa Kamal 0 komentar
Tips Untuk Sukses Ujian TPA (Tes Kemampuan Akademik)

Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang akademik umum. Tes ini juga sering diidentikkan dengan tes kecerdasan seseorang. Tes Potensi Akademik yang dilakukan di Indonesia ini juga identik dengan tes GRE dan GMAT yang sudah menjadi standar internasional.

Saat ini, Tes Potensi Akademik dijadikan sebagai salah satu tes standar menerimaan di perguruan tinggi untuk jenjang S2 dan S3. Bahkan skarang SNMPTN pun pake Tes TPA
Selain itu, TPA juga dipergunakan secara luas sebagai tes standar penyaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS), maupun pegawai swasta. Bahkan kenaikan pangkat setingkat manajer juga seringkali mempersyaratkan tes TPA dengan skor minimum tertentu.

APA SAJA MATERI TES POTENSI AKADEMIK?

menurut E-booknya,biasanya sih gan Tes Potensi Akademik mengandung bahan-bahan berikut ini

I. Tes Verbal

Tes Sinonim
Tes Antonim
Tes Padanan Hubungan
Tes Pengelompokan Kata

II. Tes Angka

Tes Aritmetik
Tes Seri Angka
Tes Seri Huruf
Tes Logika Angka
Tes Angka Dalam Cerita


III. Tes Logika

Tes Logika Umum
Tes Logika Analisa Pernyataan dan Kesimpulan
Tes Logika Cerita
Tes Logika Diagram


IV. Tes Gambar

Tes Padanan Hubungan Gambar
Tes Seri Gambar
Tes Pengelompokan Gambar
Tes Bayangan Cermin
Tes Identifikasi Potongan Gambar



Skor TPA/TKU masing-masing penyelenggara mempunyai kriteria sendiri, namun TPA/TKU yang telah umum dipergunakan dan diakui secara internasional yaitu yang diselenggarakan OTO Bappenas dan bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di dalam negeri. Skor tersebut antara 200 s.d 800 dimana paling rendah adalah 200 dan paling tinggi (apabila benar semua) adalah 800. Seseorang dianggap mempunyai kemampuan rata-rata bila mampu mencapai skor 500 (mean). Skor TPA yang diterbitkan OTO Bappenas berlaku hingga 2 th (dua tahun) sejak tanggal tes, dan tidak dapat diperpanjang kecuali yang bersangkutan mengikuti tes TPA kembali. Materi soal TPA terdiri dari 3 subtest yang masing-masing subtest memiliki skor antara 20 s.d 80, sehingga nilai/skor total didapat dari penjumlahan skor ketiga subtest tersebut dibagi 3 dan dikalikan 10 (rincian ini dapat dilihat di kertas skor TPA OTO-Bappenas).

Ini TIPS MENGHADAPI SOAL TPA (mungkin berguna jg buat tes yg lain, who knows? )


1. Satu bulan sebelumnya berlatihlah soal-soal TPA sebanyak mungkin. Dan patuhilah batasan waktu dalam mengerjakan TPA yang ada. Ini penting untuk membiasakan diri anda bekerja cepat menyelesaikan soal-soal tersebut. Jika anda tidak mematuhi batasan waktu tersebut, anda akan
terbiasa mengerjakannya dengan santai dan dalam waktu yang lama. Jika ini terjadi, maka anda akan mengalami kesulitan pengaturan waktu saat tes TPA yang sebenarnya. Latihan soal-soal TPA sebanyak-banyaknya akan membuat anda akrab dengan berbagai jenis dan model soal.

2. Dalam tes TPA, tes angka yang diberikan umumnya adalah angka-angka yang bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan rumus-rumus matematika tertentu yang rumit. Oleh sebab itu, tak perlu anda menghafal berbagai macam rumus-rumus matematika yang rumit untuk menghadapi tes TPA, karena akan membebani anda saja. Yang diperlukan adalah logika berpikir terstruktur.

3. Saat anda mengerjakan soal-soal TPA, kondisikan diri anda dalam keadaan yang konsentrasi tapi rileks. Tidak tegang. Tidak panik.

4. Sebelum mulai mengerjakan, lihatlah jumlah soal dan jumlah waktu yang diberikan. Lalu hitunglah berapa alokasi waktu persoal. Misalkan persoal, anda punya waktu 30 detik, maka kerjakanlah masing-masing soal maksimal dalam waktu 25 detik saja. Sisa 5 detik ini penting untuk mengerjakan soal-soal yang terlewati atau masih ragu-ragu dalam jawaban. Jika dalam waktu 25 detik, anda tidak mampu menemukan jawabannya, lewati saja. Pokoknya lewati saja.

5. Selain mematuhi alokasi waktu per soal, upayakan pula menabung waktu. Jika dalam mengerjakan satu soal anda hanya membutuhkan 23 detik, maka anda dapat menabung 7 detik. Ini sangat penting artinya di saat-saat akhir. Karena anda akan sangat memerlukan waktu untuk mengulangi soal yang terlewati, soal yang masih ragu-ragu jawabannya,dan meneliti ulang lembar jawaban apakah arsiran pensilnya sudah hitam sempurna.

6. Jika anda menemukan soal (terutama soal dari tes angka) yang bentuknya belum pernah anda temukan sebelumnya dan anda tidak tahu bagaimana mengerjakan soal tersebut, maka jangan ambil pusing.
YA, JANGAN AMBIL PUSING
Lewati dulu. Berpusing-pusing ria terhadap soal tertentu yang anda belum tahu bentuknya danbagaimana mengerjakannya, akan menguras energi otak dan menguras stamina berfikir anda.

7. Jangan sekali-kali merasa penasaran dengan soal tertentu. Soal manapun saja. Disiplinlah dengan alokasi waktu per soal. Ikuti aturan GBYL. Gak Bisa ? Ya Lewati. Rasa penasaran terhadap soal tertentu ini sangat merugikan. Rasa penasaran ini dapat ”mengusik” konsentrasi anda dalam
mengerjakan soal-soal berikutnya.

8. Jangan pilih kasih terhadap soal tertentu. Semua soal adalah sama bobot nilainya. Oleh karena itu, setiap soal mendapatkan alokasi jatah waktu yang sama.

9. Berdasarkan penelitian ilmiah, kondisi psikis, mental dan kinerja otak memiliki hubungan erat. Jika kondisi psikis tenang, maka otak anda berada pada gelombang tertentu yang sangat kondusif untuk berpikir secara optimal. Oleh sebab itu, sebelum melaksanakan tes TPA, bagi anda yang muslim, sempatkanlah pergi ke mushola atau ruangan untuk sholat, untuk melaksanakan sholat hajat (sholat dalam rangka bermohon sesuatu). Bermohonlah kepada Allah agar anda dapat melaksanakan tes TPA ini dengan baik dan melampaui skor minimum yang diharapkan. Anda dapat pula mencontoh doa Nabi Musa ketika yang bermohon agar dipermudah urusannya, yaitu : (Ya Allah) ”Yassirlii Amrii...” Yang artinya Ya Allah, mudahkanlah urusanku. Dengan melaksanakan sholat hajat sebelum tes dan do’a tersebut, Insya Allah anda akan merasakan kondisi psikis dan mental yang lebih baik. Lebih tenang. Sehingga otak anda berada pada kondisi optimal untuk berpikir.

10. sudah maksimal berusaha? Berdoalah. sebelum dan sesudah mengerjakan tes. Dan bertawakkal terhadap hasil yang diterima. (klo hasilnya mengecewakan, berbesar hatilah.. sapa tau emank bukan jodoh dsini )

Popular Posts