BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
Thursday, April 21, 2016
0
komentar
A. Definisi dari Bauran Pemasaran
Sebagaimana yang dikatakan oleh William J. Stanton (1993:7) bahwa pemasaran adalah “suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik
kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. Dari
definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur
pokok kegiatan pemasaran yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang
dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran
yang baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan
kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik
mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen sesuai dengan konsep pemasaran.
Kotler (2000) mendefinisikan
bahwa “bauran pemasaran adalah
kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran
pemasarannya dalam pasar sasaran”. Sedangkan Jerome Mc – Carthy dalam Fandy
Tjiptono (2004) merumuskan konsep bauran pemasaran menjadi 4P
(Product, Price, Promotion dan Place).
B. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran
Berdasarkan
definisi-definisi bauran pemasaran diatas, dapat disimpulkan pengertian bauran
pemasaran adalah empat unsur pemasaran yang saling terkait dan digunakan dalam
formulasi yang tepat sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang
efektif sekaligus memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Sebagai
salah satu strategi pemasaran yang mengandung empat pilar penting untuk dapat
menguasai pangsa pasar, bauran pemasaran mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
1.
Produk (Product)
Salah satu
komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk. Dimana produk ini
merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran dikatakan
berhasil apabila perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen dan akhirnya
konsumen memutuskan dan akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli produk yang
ditawarkan.
Menurut
Assauri produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh
konsumen guna memenuhi kebutuhannya dan memberikan kepuasan. Produk dapat
didefinisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan
dalam hal penggunaan, konsumsi atau akuisisi.
Menurut Philip Kotler ( 2006 : 448 )
mendenifisikan produk sebagai berikut : ” Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
suatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan”.
Berdasarkan definisi produk menurut Kotler menyatakan bahwa produk memiliki
pengertian yang sangat luas, mencangkup apa saja yang ditawarkan ke suatu
pasar. Menurut Sistaningrum Mengetahui bahwa produk memiliki dua bentuk, yaitu
produk dalam bentuk barang dan produk dalam bentuk jasa.
Perencana produk harus memikirkan
produk pada 3 tingkat:
a.
Produk Inti
Jasa untuk
memecahkan Masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen, ketika membeli suatu
produk. Hal ini didasarkan pada pertanyaan: “Apa yang sebenarnya dibeli oleh
pembeli?”. Ketika
merancang produk, mula-mula pemasar harus mendefinisikan inti, manfaat
penyelesaian masalah atau jasa yang divari konsumen. Contohnya : konsumen yang
beli produk BlackBerry membeli lebih dari sekedar telepon genggam nirkabel, peralatan
jelajah e-mail dan web atau agenda pribadi.
b.
Produk
Aktual
Bagian dari
produk, yang meliputi tingkat mutu, fitur produk, sifat, rancangan/desain, nama
merek dan pengemasan dan sifat lain yang dibagungkan untuk memberikan manfaat
produk inti. Misalnya
BlackBerry adalah produk aktual. Nama, komponen, gaya, fitur, kemasan, dan
atribut lain, semuanya telah digabungkan secara cermat untuk mengahantarkan
manfaat inti agar tetap terhubung.
c.
Produk
Tambahan
Tambahan
servis/pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk
inti dan produk aktual. Misalnya
BlackBerry harus menawarkan lebih dari sekedar alat komunikasi, tetapi harus
memberikan solusi lengkap tentang pelanggan membeli BlackBerry.
1)
Klasifikasi
Produk
Secara tradisional, pemasar
mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan, wujud dan
penggunanya (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki strategi
bauran pemasaran yang sesuai.
Menurut Philip Kotler ( 2006
: 451 ) pemasar
mengklasifikasikan produk
ke dalam 3 golongan yaitu :
a)
Daya
tahan dan wujud. Bedasarkan
daya tahan dan wujud,produk dapat diklasifikasikan kedalam 3 kelompok yaitu :
1) Barang tahan lama (durable goods).
Adalah barnag yang berwujud yang
biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan berkali-kali. Contohnya adalah
peralatan mesin dan pakaian. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan
dan pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai marjin yang lebih tinggi dan
memerlukan lebih banyak garansi dari penjual.
2) Barang yang tidak tahan lama (nondurable
goods). Adalah
barang yang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi
dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Contohnya adalah sabun dan bir karena
barang barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, strategi yang tepat
adalah menyediakannya diberbagai lokasi, hanya mengenakan marjin kecil dan
memasang iklan besar-besaran guna memancing orang mencobanya.
3) Jasa (service). Adalah produk-produk yang tidak
berwujud tidak terpisahkan dan tidak terpisahkan dan tidak mudah habis. Akibatnya
produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok dan
kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.Contohnya mencangkup pemotongan rambut
dan perbaikan barang.
b)
Produk
industri. Produk
industri dapat diklasifikasikan berdsarkan cara barang itu memasuki proses
industri dan harga relatifnya. Produk industri dapat dibedakan tiga yaitu:
1) Bahan baku dan suku cadang
(materials and parts). Yaitu
barang-barang yang seluruhnya memasuki produk yang dihasilkan tersebut.
Barang-barang itu terbagi menjadi dua kelompok : Bahan mentah dan bahan baku
dan suku cadang yang diproduksi.
2) Barang modal (capital items). Yaitu barang-barang tahan lama yang
memudahkan pengembangan atau pengolahan produk jadi. Barang modal meliputi dua
kelompok yaitu : instalasi dan perlatan.
3) Perlengkapan dan jasa bisnis. Yaitu barang dan jasa tidak tahan lama
yang membantu pengembangan dan atau pengelolaan produk akhir.
c)
Produk
konsumen. Produk yang
termasuk barang konsumsi diklasifikasikan kedalam 4 ( empat ) kelompok yaitu :
1) Produk
kemudahan (converience products). Yaitu barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen segera,
seketika,
hanya sedikit membanding-bandingkan dan usaha membelinya minimal, meliputi:
ü Produk
kebutuhan pokok: produk yang dibeli konsumen secara teratur
ü Produk
impuls: produk yang dibeli dengan sedikit perencanaan atau usaha untuk mencari
ü Produk
keadaan darurat: produk yang dibeli ketika konsumen membutuhkan
Contohnya
: shampo dan sabun mandi
2) Produk
belanja (shopping products). Yaitu barang-barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan
kesesuaian, kualitas,harga dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya. meliputi:
ü Produk
homogen: produk yang mempunyai mutu sama, tetapi harganya cukup berbeda.
ü Produk
heterogen: produk yang mana konsumen memandang sifat produk lebih penting
ketimbang harga.
Contohnya : pakaian dan peralatan rumah
tangga.
3) Produk
Khusus (speciality products). Yaitu produk dengan karateristik unit dan atau identifikasi merek
yang untuk sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia melakukan usaha khusus
untuk membelinya. Contohnya : mobil dan HP
4) Produk
yang tidak dicari (unsought products). Yaitu barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau biasanya
mereka tidak terpikir untuk membelinya. Contohnya: asuransi jiwa.
2)
Atribut
Produk
Menurut Philip Kotler dan Gary
Armstrong ( 2008 : 272 )Mendefinisikan atribut produk sebagai berikut : ” Atribut
produk adalah Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang akan
ditawarkan produk atau jasa tersebut”. Manfaat-manfaat tersebut kemudian
dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti :
a)
Kualitas produk. Kualitas produk adalah Karakteristik
produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan
yang dinyatakan atau diimplikasikan.
b)
Fitur produk. Sebuah produk dapat ditawarkan dalam
beragam fitur. Model dasar, model tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal.
Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan
lebih banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan
produk perusahaan dari produk pesaing.
c)
Gaya dan desain. Cara untuk menambah nilai pelanggan
adalah nilai melalui gaya dan desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep
yang lebih besar dari pada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk.
d)
Merek. Merek adalah Nama, istilah, tanda,
lambang, atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan
identitas produk atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan
membedakan produk itu dari produk pesaing.
e)
Kemasan. Kemasan melibatkan perancangan dan
produksi wadah atau pembungkus untuk sebuah produk. Pada dasarnya, fungsi utama
kemasan adalah penyimpanan dan melindungi produk.
f)
Pelabelan. Label mempunyai beberapa fungsi,
setidaknya, label menunjukkan produk atau merek, seperti nama sunkist yang
tercantum pada jeruk. Label juga bisa menggambarkan beberapa hal tentang produk
siapa yang membuatnya, dimana produk itu dibuat, kapan produk itu dibuat, kandungannya,
cara pemakaiannya, dan bagaimana menggunakan produk itu dengan aman. Terakhir,
label bisa membantu mempromosikan produk dan mendukung positioningnya.
g)
Pelayanan pendukung produk. Pelayanan pelanggan adalah elemen dalam
strategi produk. Penawaran perusahaan biasannya meliputi beberapa pelayanan
pendukung, yang bisa menjadi bagian kecil atau bagian besar dari keseluruhan penawaran.
3)
Pengertian
Produk Mix dan Produk Line
Produk mix (bauran
produk) adalah seluruh barang yang ditawarkan untuk dijual kepada
konsumen oleh perusahaan. Produk line
(lini produk) adalah sekelompok barang-barang yang prinsipnya mempunyai
fungsi yang sama dan memiliki karakteristik bentuk yang sama.
Bauran produk lebih banyak
membicarakan tentang kombinasi beragai produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan untuk dapat menarik minat dan mendapatkan pelanggan setia dari
produk yang dihasilkan.
4)
Kendala-kendala
strategi produk
Tahap-tahap awal dalam proses
manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi produk unit bisnis
khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar yang berdampak
pada komposisi lini produk (line product) dan atribut dari produk-produk
individual. Perkembangan waktu mengubah lingkungan tempat unit bisnis bersaing,
mendorong timbulnya perubahan didalam strategi produk, sehingga strategi produk
juga dibatasi oleh daur hidup produk.
2.
Harga (price)
Dalam bauran
pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor penting dalalm
menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan.
Dari keempat faktor yang menentukan marketing mix, harga merupakan
satu-satunya unsur yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan.
Menurut bayu
swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa
barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya.
Dari
pengertian harga tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah nilai
suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Demi mendapatkan sebuah
barang atau jasa yang diinginkannya seorang konsumen harus rela membayar
sejumlah uang. Hal ini juga harus diperhatikan oleh perusahaan, jika perusahaan
menetapkan harga yang tinggi dengan maksud untuk menjadikan barang atau jasa
produksinya dalam kategori luxuries, maka harga yang semakin tinggi dapat
menjadikan barang itu akan semakin dicari konsumen, akan tetapi akan berbeda
jika bidikan barang yang digunakan untuk umum maka harga yang harus
digunakanpun menyesuaikan dengan kemampuan pasar.
a)
Tujuan penetapan
harga. Catur dalam bukunya menyebutkan ada empat tujuan utama yang dapat diraih
perusahaan melalui kebijakan harga, yaitu:
ü Bertahan hidup
Jika
perusahaan menghadapi persaingan yang gencar, kapasitas produk yang berlebih,
atau terus perubahan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat menetapakan
harga jual yang rendah agar pabrik dapat terus berproduksi dan persediaan bisa
berputar. Perusahaan- perusahaan ini akan mampu bertahan hidup dalam bisnisnya
sepanjang harga jualnya dapat menutup biaya variable saja.
ü Memaksimalisasi laba jangka pendek
Kebanyakan perusahaan akan
menentukan harga pada tingkat yang nantinya akan menghasilkan keuntungan
setinggi-tingginya. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan biaya ada
hubungannya dengan tingkat harga sehingga menetapkan tingkat harga tertentu
untuk memperoleh keuntungan maksimal dan arus kas. Dalam hal ini, perusahaan
lebih menenkankan keuntungan jangka pendek.
ü Unggul dalam bagian pasar
Perusahaan – perusahaan lain juga
berusaha meraih pasar yang dominan. Perusahaan yang memiliki bagian pasar yang
dominan akan menikmati struktur biaya yang rendah dan keuntungan jangka panjang
yang tinggi. Perusahaan – perusahaan ini berusaha keras agar mendapat bagian
pasar terbesar dengan cara menurunkan harga jual serendah mungkin.
ü Unggul dalam kualitas produk
Suatu perusahaan mungkin
berkeinginan menjadi pemimpin dalam hal kualitas produk di pasarnya. Umumnya,
perusahaan ini menetapkan harga jual yang lebih tinggi agar bisa menutup biaya
penelitian dan pengembanngan dan biaya-biaiya untuk menghasilkan mutu produk
yang tinggi.
b)
Strategi
Harga. Harga merupakan salah satu komponen dalam marketing mix sebagai
salah satu komponen yang penting, maka sebuah perusahaan harus dapat menentukan
strategi harga yang tepat bagi produk yang diproduksinya. Hal ini dilakukan
untuk menghindari kesalahan dalam menentukan harga produk. Karena kesalahan
dalam menentukan harga produk dapat mengakibatkan produk itu semakin tidak laku
atau bahkan tidak diperbolehkan untuk produksi lagi.
Dalam menentukan strategi harga atas
suatu produk, harus dipertimbangkan produksi produk di pasar persaingan, dan
juga siklus kehidupan produk tersebut. produk lain yang mempunyai target pasar
sama dengan market leadernya tentu tidak akan bisa menyaingi harga
standar terendah dari market leder, karena jika produk nomor dua itu mematok
harga sama dengan yang dilakukan market leader, konsumen lebih memilih
merk yang menjadi market leader.
c)
Metode-Metode
Penetapan Harga. Perusahaan – perusahaan menentukan harga dasar
mereka dan kemudian mengubahnya untuk memenuhi faktor-faktor yang selalu
berubah dalam lingkungannya. Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya
yang paling sederhana adalah cost-plus pricing dan mark up pricing
method.
ü Metode cost-plus pricing. Pada metode
ini, produsen / penjual akan menentukan harga jual untuk satu unit
barang ditambah suatu jumlah tertentu untuk menutup laba yang
diinginkan. Laba yang diinginkan dalam konsep ini disebut margin.
Harga Jual = Biaya Total + Margin
ü Metode mark up pricing. Metode mark
up pricing ini hampir sama dengan metode costplus pricing. Hanya
saja metode mark up pricing ini lebih cocok digunakan untuk
pedagang/ penjual, sedangkan metode cost-plus pricing cocok digunakan
oleh produsen. Berdasarkan metode ini, penjual/pedagang menentukan harga
jualnya dengan cara menambah harga jual produk dengan sejumlah mark
up.
Mark up sendiri
merupakan kelebihan harga jual diatas harga belinya. Dalam menentukan mark
up juga perlu diperhatikan biaya penjualan, biaya penelitian, dan
biaya lainnya karena biaya-biaya tersebut Masuk dalam mark up.
Harga Jual = Harga Beli + Mark Up
ü Metode Harga Break Even (Break-even pricing). Penetapan
dengan metode ini artinya harga jual produk adalah sama besarnya dengan
biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk. Suatu keadaan dikatakan
break even penghasilan yang diterima adalah sama dengan total biaya yang
dikeluarkan. Berdasarkan metode ini, perusahaan dikatakan memperoleh
laba jika jumlah penjualannya bisa melebihi di atas titik break even.
Dalam metode ini produsen harus mempunyai anggapan–anggapan terhadap
suatu kondisi agar produksinya tidak mengalami kesalahan.
ü Penetapan
Harga dalam Hubungan dengan Pasar. Dalam metode ini harga tidak ditentukan
berdasarkan biaya produksi, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi
perusahaan. Harga atas suatu barang ditentukan dari melihat harga barang
produksi lain yang ada di pasaran. Perusahaan akan menentukan harga sama dengan
perusahaan lain, lebih tinggi atau bahkan lebih rendah dari harga pesaingnya.
Selain hal penetapkan harga diatas ,
Perusahaan juga dapat menggunakan cara dengan melakukan pendekatan
penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga
perangkat perimbangan berikut ini yakni:
1)
Cost-Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
a.
Cost-Plus-Pricing (Penetapan
harga biaya plus). Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling
sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b.
Break Even
Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan
penetapan harga laba sasaran). Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk
menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan
dicari.
2)
Value-Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai). Metode ini menggunakan satu persepsi
nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
3)
Competition-Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
a.
Going-rate
Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku). Perusahaan mendasarkan
harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya.
Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan
pesaing utamanya.
b.
Scaled-Bid
Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup). Perusahaan menetapkan pesaing dan
bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
harga:
ü Kebutuhan
dana
ü Persaingan
ü Kebijaksanaan
pemerintah
ü Target laba
yang diinginkan
ü Jangka waktu
ü Kualitas
jaminan
ü Reputasi perusahaan
ü Produk yang
kompetitif
ü Hubungan
baik
3.
Promosi (promotion)
Promosi
merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting
yang dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas
jaringan pemasaran. Sebagaimana Hurriyati mengatakan, promosi merupakan
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang
ditawrkan perusahaan yang bersangkutan.
Dalam
pemasaran modern, produsen bukan saja bertanggung jawab menciptakan produk yang
menarik akan tetapi produsen harus juga dapat berkomunikasi dengan konsumennya
yang diharapkan nanti bisa menjadi konsumen tetap. Dalam hal ini diperlukan yang
namanya komunikasi pemasaran. Dengan adanya komunikasi pemasaran, seorang
produsen tidak akan kehilangan pangsa pasarnya sehingga dapat meningkatkan
volume penjualan barang produksinya. Menurut kotler, ada tiga tingkatan
tanggapan khalayak sasaran atas informasi pemasaran yang disampaikan para
komunikator pemsaran. Ketiga tingkatan tersebut adalah afektif, kognitif, dan
keperilakuan.
Seperti
halnya dengan unsur bauran pemasaran yang lain, promosi juga mempunyai
kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produk atau jasa. Dalam hal ini
kombinasi unsur promosi lebih dikenal dengan promotional mix atau bauran
promosi yang meliputi periklanan, personal selling, publisitas dan promosi
penjualan.
a)
Periklanan. Periklanan
merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide, barang dan
jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Adapun
fungsi-fungsi periklanan adalah sebagai berikut:
ü Memberikan informasi.
ü Membujuk atau mempengaruhi
ü Menciptakan kesan (image)
ü Memuaskan keinginan
ü Periklanan merupakan alat komunikasi
b)
Personal Selling. Personal
selling merupakan presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon pembeli
atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Fungsi dari tenaga penjualan adalah:
ü Mengadakan analisa pasar
ü Menentukan komunikasi
ü Memajukan langganan
ü Memperhatikan langganan
ü Mengatasi masalah
ü Mengatur waktu
ü Mengalokasi sumber-sumber
ü Meningkatkan kemampuan diri
c)
Publisitas. Publisitas
merupakan pembritahuan secara komersial di media Massa atau sponsor secara non
pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk, jasa, atau ide
perusahaan. Sofyan Assauri
memandang tentang sifat - sifat yang terdapat pada publisitas dalam buku
“Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi (260) adalah :
1. Tingkat kebenaran atau kepercayaan yang tinggi
Pemberian publisitas yang diberikan pada
masyarakat dianggap sebagai suatu yang benar atau lebih dipercaya daripada bila
berita tersebut dikeluarkan dengan sponsor daripenjualan sebagai bertanya tidak
memihak.
2. Mendramatisir
Sepersi advantasi, publisitas juga
mempunyai kemampuan untuk menggambar produk atau jasa perusahaan dalam bentuk
cerita yang jelas. Oleh karena itu perusahaan harus dapat berusaha mempengaruhi
para konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atau produknya, yang merupakan
salah satu bauran pemasaran secara keseluruhan dan dikendalikan dengan baik
akan dapat meningkatkan penjualan dan market share.
d)
Promosi
penjualan. Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan,
personal selling, dan publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen.
Kegiatan promosi penjualan di antaranya pameran, peragaan, demonstrasi, pembelian
contoh (product sampling), kupon atau nota, hadiah, kupon berhadiah, undian dan
sebagainya
Adapun fungsi dan tujuan promosi antara lain :
a)
Fungsi
Promosi Ada beberapa fungsi yang terdapat dalam promosi yaitu :
1.
Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian
calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan
keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.
2.
Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon
pembeli. Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan
pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan tahap berikutnya
ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi
fungsi utama promosi.
3.
Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli
untuk memiliki barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap
sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin
memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara
pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar
dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli.
b)
Tujuan
Promosi. Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:
1.
Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan
pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk,
menginfonnasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk
bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah,
mengurangi ketakutan pembeli, membangun citra perusahaan.
2.
Membujuk, maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut
produk agar diterima pembeli.
3.
Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat
pembeli sepanjang
masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat
perhatian.
masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat
perhatian.
Setelah diadakan Promosi diharapkan
audiens, yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah
akhir dari proses komunikasi. Pembeli juga memiliki keterikatan yang tinggi
dengan produk yang dikonsumsinya.
4.
Tempat / Distribusi(place)
Dalam
kombinasi bauran pemasaran yang mencakup empat komponen pemasaran salah
satunya adalah unsur tempat atau dalam beberapa buku banyak disebutkan
sebagai aspek distribusi. Hurriyati menjelaskan untuk produk industri
manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi, sedangkan
untuk produksi jasa place diartikan scbagai tempat pelayanan
jasa.
Dalam
perekonomian sekarang ini, produsen tidak langsung menjual hasil produksinya ke
konsumen. Akan tetapi dalam mengembangkan pangsa pasar, produsen banyak melalui
tahapan perantara untuk meMasarkan hasil produksinya.
Beberapa
perantara seperti pedagang besar dan pengecer yang membeli dan menjual kembali
barang dagangannya disebut pedagang perantara. Selain perantara-perantara itu
ada perantara lain guna menunjang pemasaran suatu produk diantaranya makelar,
agen penjualan, dan lain sebagainya.
Willian J. Stanto (1986 : 81) membagi gambaran umum
mengenai saluran distribusi yang paling banyak digunakan untuk barang hasil
produksi buat konsumen atau pemakai industri antara lain:
a)
Saluran
Distribusi untuk barang konsumsi. Perantara yang melakukan fungsi
penyaluran barang dari tangan konsumen ke tangan konsumen akhir ada tiga macam,
yaitu agen, pedagang besar dan pengeer. Ada lima macam kombinasi saluran
distribusi barang konsumsi.
1) Produsen
=> Konsumen
Merupakan
saluran distribusi paling pendek dan sederhana untuk arang konsumen tanpa
campur tangan perantara
2) Produsen
=> Pengecer => Konsumen
Dalam
saluran distribusi ini, perusahaan pengecer besar membeli lansung dari produsen
industri
3) Produsen
=> Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
Disebut juga
saluran tradisional karna beribu-ribu pengecer kecil dan produsen industri
kecil menganggap saluran ini sebagai saluran paling ekonomis. Dalam saluran
distribusi semacam ini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada penjual besar saja dan tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh
pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani
oleh pengecer saja.
4) Produsen
=> Agen => Pengecer => Konsumen
Dari pada
menggunakan pedagang pasar, produsen banyak menggunakan agen, makelar atau agen
perantara lain untuk mencapai pasar eceran, khususnya perusahaan besar pengecer.
Dalam saluran ini, produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk
menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada
pengecer. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini terutama agen
penjualan.
5) Produsen
=> Agen => Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
Dalam
saluran distribusi ini, untuk dapat mencapai pengeceran kecil, produsen juga
menggunakan perantara yaitu agen yang menghubungi pedagang besar besar yang
menjual kepada pengecer kecil..
b)
Saluran
Distribusi untuk barang produksi. Ada empat macam kombinasi saluran
pemasaran untuk kelompok barang industri.
1) Produsen
=> Pemakai Industri
Saluran
distribusi langsung/hubungan lansung ini menyalurkan produksi industri dengan
nilai dolar lebih besar dibandingkan dengan saluran distribusi lain.
2) Produsen
=> Distributor Industri => Pemakai
Saluran
distribusi menggunakan satu perantara distributor industri. Produsen peralatan
assesoris kecil kerap kali memasuki pasaran mereka.
3) Produsen
=> Agen => Pemakai
Saluran
distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan bahwa unit
penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor
penyimpanan pada penyalur perlu dipertimbangkan pula, sehingga agen memegang
peran penting dalam penyimpanan barang. Perusahaan yang hendak memasarkan
produk baru atau hendak memasuki pasaran baru lebih suka menggunakan agen dari
pada tenaga penjual
4) Produsen
=> Agen => Distributor Industri => Pemakai
Pada umumnya
saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang memiliki department
pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin
memasuki daerah pemasaran baru. Cara ini dipakai dalam keadan produsen tidak
menjual maupun menjual lewat agen lansung kepada pemakai industri.
a) Manajemen Saluran Distribusi. Saluran
distribusi pada dasarnya merupakan system perilau yang kompleks karena
didalamnya terjadi interaksi antara manusia dan perusahaan untuk mencapai
tujuan pribadi dan tujuan perusahaan. Oleh karenanya saluran distribusi inipun
tidak tetap, tetapi dapat berubah sesuai dengan perubahan system.
b) Lokasi yang Strategis. Penentuan
lokasi untuk pemasaran juga mempengaruhi jumlah volume penjualan produk yang
dihasilkan sebuah perusahaan. Oleh karenanya, sebuah perusahaan akan mencari
lokasi yang strategis untuk digunakan sebagai lokasi produksi maupun lokasi
distribusinya. Jika berdasarkan penelitian pasar, telah diketahui daerah-daerah
potensial sebagai tempat produk yang dihasilkan perusahaan, maka yang
terpenting adalah menentukan daerah-daerah strategis tempat para perantara
membantu menyalurkan barang hingga sampai ke tangan konsumen.
TANGO WAFER
Berawal dari
kejelian Grup Orang Tua (GOT) dalam membaca peluang pasar, ketika melihat pasar
makanan ringan masih dikuasai merek asing yang berharga mahal, GOT dengan gagah
berani meluncurkan produk makanan ringan jenis wafer dengan merek Tango.
Sebagai diferensiasi, GOT mengemas Tango dalam kemasan mini dan bisa sekali
gigit -potongan kecil-kecil. Selain menawarkan kepraktisan, diferensiasi
tersebut juga ditujukan untuk menekan harga jual bagi konsumen. Asumsi itu
ternyata benar adanya. Produk yang diluncurkan tahun 1995 ini langsung diterima
pasar. Perlahan tapi pasti, Tango mulai menancapkan cengkeramannya di pasar
wafer di Tanah Air. Apalagi, seperti produk dari GOT lainnya, selalu didukung
jaringan distribusi miliki PT Artha Boga Cemerlang yang dikenal mampu
memenetrasi pasar dengan sangat mendalam. Dalam waktu singkat, Tango berhasil
menyebar ke seluruh penjuru Tanah Air. Keberadaannya langsung mengereknya
menjadi merek wafer terdepan hingga sekarang.
Dalam Pemasaran Produk, Marketing Mix yang digunakan
untuk pemasaran Produk Tango adalah sebagai berikut :
1) Produk
Tango Wafer merupakan
sebuah produk wafer yang diproduksi oleh PT. Ultra Prima Abadi pada Desember
1995. Terdiri dari beberapa lapis wafer dengan krim ditengahnya, Tango Wafer
dengan konsep “One Bite Size” merupakan wafer yang pas untuk dikunyah. Tango Wafer merupakan wafer renyah yang dibuat dengan resep
asli dan bahan-bahan pilihan yang berkualitas, sehingga menghasilkan kemurnian,
kelembutan, dan kesempurnaan rasa. Tango Wafer terdiri dari dua jenis varian
produk yaitu Tango Original Wafer dan Tango Less Sugar. Hingga saat Tango Wafer
terus berinovasi dalam menciptakan berbagai variant rasa serta memberikan
kenikmatan dan kesempurnaan rasa untuk konsumen. Saat ini Tango Original Wafer
tersedia dalam beberapa varian, yaitu :
ü Wafer Tango
Chocolate. Resep rahasia asli dari keahlian seorang Master Chocolate menghasilkan
kombinasi mewah wafer renyah, chocolate cream premium, dan susu lezat di setiap
gigitan.
ü Wafer Tango
Susu Vanilla. Temukan perpaduan lezat kebaikan gizi susu, kerenyahan
mantap wafer Tango dan kelembutan mewah rasa vanila di setiap gigitan.
ü Wafer Tango
Strawberry Jam. Kesegaran buah stroberi yang manis dalam kelezatan
wafer Tango Strawberry yang renyah dan legit. Keaslian rasa selai stroberinya
membuat kenikmatan yang tak habis-habisnya.
ü Wafer Tango
Kurma Madu. Renyah, manis dan keaslian rasa kurma dengan sentuhan
madu yang manis dan segar membuat wafer ini semakin menggiurkan dan lezat tak
tertahankan.
ü Wafer Tango
Royale Vanilla Black. Perpaduan sempurna wafer Chocolate dan kelembutan krim
vanila yang lezat, membawa anda menjelajahi kenikmatan tiada tara.
ü Wafer Tango
Royale Cappuccino. Wafer rasa Italian Cappuccino yang dipadu dengan
kerenyahan wafer yang membuat wafer ini terasa mewah di setiap gigitannya.
ü Wafer Tango
Fusion Chocolate Milk. Kemewahan rasa di setiap gigitan, perpaduan sempurna
dari resep rahasia. Coklat premium dikombinasikan dengan susu vanilla disatukan
dalam kerenyahan layer wafer yang berlapis-lapis.
ü Wafer Tango
Less Sugar. Merupakan wafer vanilla dan cokelat yang enak dan
renyah untuk hidup yang lebih sehat. Tango Less Sugar dipersembahkan bagi
konsumen yang ingin mengkonsumsi wafer namun peduli akan kesehatan dan menjaga
kadar gula dalam darah.
ü Tango
CrunchCake. Kelezatan yang hadir dalam bentuk segitiga sempurna
dengan kemewahan coklat premium yang berlimpah di atas keharmonisan lapisan
wafer dan waffle.
a) Kualitas. Kualitas produk ini sudah bisa dibuktikan dengan baik. Terbukti bahwa
hingga saat ini produk masih digunakan dan laku di pasaran.
b) Nama Merek. Nama merek produk adalah tango. Nama merek ini dibuat dengan pertimbangan
penuh perusahaan guna menciptakan kepercayaan, keyakinan, kekuatan, keawetan,
serta status di mata masyarakat konsumen.
c) Kemasan. Kemasan sama pentingnya dengan kualitas produk yang fungsinya juga
mendorong minat pembeli untuk membeli produk ini.
2) Place
Dikarenakan mulai banyak bermunculan produk pesaing,
pasar wafer Tango pun semakin sempit, otomatis, untuk mengatasi hal ini pendistribusian wafer tango menjadi lebih
terfokus pada pangsa pasarnya, seperti kemasan yang paling kecil ada di
toko-toko, kios, warung-warung kecil, sedangkan kemasan yang besar kita tarik
dan kami fokuskan pada toko-toko besar seperti swalayan, supermarket, dan
hypermart.
a) Saluran Distribusi. Dalam tango menggunakan distribusi yang tidak hanya melalui supermarket,
tetapi juga kepada toko-toko agar lebih mudah dijangkau oleh konsumen. Selain deferensiasi produk GOT juga
melakukan deferensiasi saluran yaitu dengan dengan memakai
jaringan distribusi milik PT Artha Boga Cemerlang yang
dikenal mampu
memprenetasi pasar secara mendalam.
b) Jangkauan. Dapat di jangkau di seluruh indonesia
3) Price
Harga untuk tango sendiri berbeda-beda, sesuai dengan besarnya ukuran
(gram). Tentu daftar harga juga sangat penting dicantumkan dalam produk untuk
memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian atau perhitungan. Berikut
beberapa daftar harga:
No
|
Nama
Produk (Brand Name)
|
Harga (Price)
/Rp
|
1
|
Wafer
Makanan ringan Susu Vanila 80g
|
Rp. 4.000
|
2
|
Wafer
Makanan ringan rasa Tiramisu 180g
|
Rp. 8.500
|
3
|
Wafer
Makanan ringan rasa Susu Vanila 30g
|
Rp. 1.200
|
4
|
Wafer
Makanan ringan rasa Strawberry Jam 80g
|
Rp. 6.000
|
5
|
Wafer
Makanan ringan rasa Strawberry Jam 30g
|
Rp. 1.000
|
6
|
Wafer
makanan ringan rasa Kurma Madu 180g
|
Rp. 8.500
|
7
|
Wafer
Makanan ringan rasa coklat 30g
|
Rp. 1.200
|
8
|
Wafer
Makanan ringan rasa Chocolate 180gr
|
Rp. 8.900
|
4) Promotion
Sebagai wujud kepedulian dalam memperbaiki kondisi
gizi anak Indonesia dan menciptakan masa depan yang lebih baik, Tango Wafer
bekerja sama dengan Yayasan Obor Berkat Indonesia
(OBI), Tango Peduli Gizi telah berhasil dilaksanakan di Nias
(Sumatra Utara) dan Ruteng (Nusa Tenggara Timur). Tahap pertama program Tango
Peduli Gizi di Nias dilaksanakan dalam pada bulan Juli – Oktober 2011 untuk 10
keluarga. Tahap kedua dilaksanakan pada November 2011 – Februari 2012 utuk 15
keluarga.
Secara keseluruhan,program ini mencakup 25 keluarga
Nias dimana anak-anak yang mengalami gizi buruk telah dinyatakan sembuh setelah
mengikuti program BPG pada tahun 2010, dan menyatakan komitmennya untuk
membantu keluarga lain dalam memberantas gizi buruk. Promosi produk tango
sendiri dilakukan tidak hanya melalui media televisi tapi juga melalui media cetak
(Koran, majalah).
Tidak hanya itu Tango memberikan promo sebagai berikut
:
ü Tango Fusion Promo Giant (Ayo beli 2
Tango Fusion 175.5 gr dan dapatkan gratisnya 1 Tango Fusion 32.5 gr di Giant)
ü Tango Crunch Cake Promo Lotte Mart (Mau dapet
gratis 1 Tango CrunchCake 80gr ? Buruan ke Lotte Mart)
ü Crunchcake Promo Indomaret (Beli 2
Crunchcake 80 gr di Indomaret, kamu bisa dapetin gratis 1 Oops Hotsa)
ü Wafer Tango Promo Indomaret (Tiap
pembelian Wafer Tango 171 gr di Indomaret, kamu bisa dapetin gratis 1 klop)
ü Tango CrunchCake Photo Contest (Yuk ikutan
Tango CrunchCake Photo Contest yang diadakan dari tanggal 6 - 19 Desember 2012)
ü Fun Cooking With Tango (Dalam
rangka untuk lebih mengakrabkan Wafer Tango dengan para pedagang yang telah
banyak membantu pendistribusian Wafer Tango kepada konsumen)
Dalam hal promosi, Tango belum terlalu fokus dalam
melakukan edukasi pasar luar negeri. Promosi yang dilakukan selama ini adalah
dengan mengikuti pameran di luar negeri Dan memperkenalkan produknya menggunakan
cara sampling. Untuk
mengedukasi pasar luar negeri mereka melakukan strategi, diantaranya trade promo, konsumen promo.
Tango membuat beberapa kegiatan, antara lain :
Kunjungan karyawan perusahaan (salesman/salesgirl)
ke sekolah-sekolah untuk melakukan promosi dengan cara membagikan sample Tango
secara gratis .
Tango
melakukan kerjasama dengan salah satu operator telepon seluler dan mini market,
contohnya dengan pembelian pulsa electric indosat di indomaret min. nominal
50rb dan 100rb maka pembeli berhak mendapatkan wafer Tango secara gratis. Dan
dapat juga digunakan untuk macam-macam tujuan, misalnya untuk menimbulkan minat
pada calon pembeli , salah satu contohnya yaitu menawarkan varian rasa yang
berbeda dari sebelumnya.
0 komentar:
Post a Comment