1.
Mengevaluasi
daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat
mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani
setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang
pasar sasaran.
2.
Memilih
satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba
segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi perusahaan.
2.3.3. Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan
dapat mempertimbangkan beberapa pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut
1. Single Segment
Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah
perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai
posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan
segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen
mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang
mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen. Misalnya:
Harley Davidson berkonsentrasi hanya pada pasar sepeda motor besar.
2.
Multi segment Marketing
Maksudnya Perusahaan memilih dua atau lebih segmen pasar
dan menyusun bauran pemasaranyang terpisah bagi setiap segmen tersebut.
Strategi ini memberikan manfaat antara lain: volume penjualan, laba dan pangsa
pasar yang lebih besar dan skala ekonomis dalam pemasaran. Contoh : Sepeda
United tidak hanya fokus pada pasar sepeda untuk orang dewasa tetapi juga untuk
sepeda anak kecil.
3.
Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan
menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling
berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan
uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian,
walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap
memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
4. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan
berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini,
perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun
resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan
produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
5. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan
memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang
dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan
timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
6. Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha
melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan
besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar
dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada
tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya
perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila
dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya
berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan
adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost,
inventory cost, dan promotion cost.
7. Market Coverage Strategy
Merupakan strategi yang dilakukan
dengan menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di
toko sendiri) sehingga dapat memudahkan konsumen dan produsen.
2.3.4. Kriteria Targeting
Kotler,
Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga kriteria yang harus dipenuhi
perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan
dijadikan target, yaitu :
1.
Pertama,
perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan
akan cukup menguntungkan bagi perusahaan.
2.
Kedua
adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif
perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk
mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk
menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen.
3.
Ketiga
adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi
persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan.
Kriteria
memperoleh target market optimal :
- Responsif :
Pasar
yang dituju harus responsif terhadap produk yang akan diluncurkan. Untuk
mendapatkan respon yang positif maka perlu diketahui target market yang tepat sebelumnya. Responsif
pasar diketahui bisa dengan bantuan riset pasar melakukan jajak pendapat dengan
mengacu pada segmentasi pasar konsumen.
- Potensi penjualan :
Potensi
ini tidak hanya dihitung dari jumlah populasi tetapi juga ditentukan oleh daya
beli dan keinginan pasar untuk memilikinya. keinginan ini harus diciptakan
dengan mempertimbangkan kesiapan pasar menerima produk tersebut. Kelayakan
produk dan kemampuannya meningkatkan kepuasan. Persiapan analisa awal
serta pertimbangan yang matang akan mendapatkan target potensi penjualan yang
baik.
- Jangkauan
media :
Media
untuk promosi memiliki pengaruh yang besar terhadap tercapainya hasil optimal
dari pemasaran suatu produk. Target market harus dapat dicapai dengan optimal
sehingga perlu perencanaan media iklan yang tepat serta memahami karakter media
tersebut.
- Sesitifitas
terhadap pasar :
untuk
mempertahankan sebuah target market maka perlu selalu memantau keadaan dinamika
pasar secara konsisten.
2.3.5. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi
pasar sasaran
1.
Tahap product
life cycle. Pasar sasaran harus ditinjau kembali begitu produk menghadapi
tahap kedewasaan.
2.
Keinginan
konsumen dalam keseluruhan pasar. Ketika keinginan-keinginan konsumen di dalam
pasar sasaran relatif homogen, maka kesempatan untuk memperluas segmen pasar
agak terbatas.
3.
Potensi
dalam pasar. Posisi perusahaan atau produk yang relatif terhadap pesaing
menentukan strategi sasaran. Jika pangsa pasar produk rendah, maka harus
bersaing sdalam pasare dimana produk tersebut memiliki keunggulan-keunggulan
kompetitif yang baik atau dengan kata lain pesaing kurang tertarik melawan
produk anda.
2.4. Pemposisian Produk di Pasar
(Positioning)
Setelah
memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki, perusahaan harus memutuskan
“posisi” apa yang ingin ditempati dari segmen tersebut. Posisi produk adalah
cara produk ditetapkan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting yang
diduduki produk tersebut dalam ingatan konsumen dalam hubungan dengan produk
pesaing.
Positioning
adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan pembauran pemasaran agar
dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian
konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam
kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau
mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf
dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi
perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus
menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui
perbedaan-perbedaan tersendiri.
Menurut
Kotler (1997: 262): mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan
setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain
positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk
mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu
segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen
tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan,
dibandingkan dengan pesaingnya.
2.4.1. Product
Positioning Strategy
Product
positioning sangat berhubungan erat dengan segmentasi pasar karena penempatan
produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu
pengertian strategi product positioning sebagai suatu strategi yang digubakan
untuk menanamkan suatu citra produk di benak konsumen, sehingga produk tersebut
terlihat menonjol dibandingkan dengan produk pesaing.
Fokus
utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai persepsi yang
sama dengan harapan produsen tentang produk yang ditawarkan. Kotler (1997:265)
menjelaskan beberapa cara product positioning yang dapat dilakukan pemasar
dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:
1.
Penentuan posisi menurut
atribut
Ini
terjadi apabila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk
yang lebih Unggul dibandingkan pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaan dan
seterusnya. Contoh: Disneyland dapat mengiklankan sebagai taman hiburan
terbesar di dunia atau Mobil Toyota Avanza mengiklankan harga rendah.
2.
Penentuan posisi Produk
yang hanya diposisikan pada kebutuhan yang dipenuhi atau manfaat yang diberikan
Dalam
pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat
tertentu. Contoh: Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan
untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jaman
keemasan koboi Old West atau pasta gigi Pepsodent mengiklankan produknya untuk
mengurangi gigi berlubang
3.
Penentuan posisi menurut
penggunaan atau penerapan
Seperangkat
nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagi unsur yang
ditonjolkan dibandingkan pesaingnya. Contoh: Japanesse Deer Park memposisikan
diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat atau dimusim
panas Isotonik dapat diposisikan sebagai minuman untuk menggantikan cairan
tubuh atlet, sedangkan di musim dingin minuman ini diposisikan sebagai produk
untuk diminum kalau dokter menganjurkan banyak minum.
4.
Penentuan posisi menurut
pemakai
Ini berarti memposisikan produk
sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar
sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti
sempit maupun dalam arti luas. Contoh: Magic Mountain dapat mengiklankan diri
sebagai taman hiburan untuk pencari tantangan atau Johnson
and Johnson meningkatkan pangsa pasar shampoo bayi dri 3% menjadi 14% dengan
memposisikan ulang produk itu untuk orang dewasa yang seringkali mencuci
rambutnya dan membutuhkan shampoo lembut.
5.
Pententuan posisi menurut
pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama
mereknya secara utuh dan diposisikan lebih baik daripada pesaing. Contoh: Lion
Country Safari dapat beriklan memiliki lebih banyak macam binatang dibandingkan
dengan Japanesse Deer Park.
6.
Penentuan posisi menurut
kategori produk
Disini
produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Contoh:
Marineland of The Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai “Taman
Rekreasi” tetapi sebagai “Lembaga Pendidikan”.
7.
Penentuan posisi harga atau
kualitas
Disini
produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Contoh: Busch Gardens
dapat memposisikan diri sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan
penentuan posisis seperti kualitas tinggi/ harga tinggi atau harga murah).
2.4.2.
Menentukan Positioning
Dalam
menentukan positioning ada empat tahap, yaitu:
1.
Identifikasi target
Dengan mengidentifikasi maka akan memberikan perusahaan
gambaran bagaimana cara yang tepat untuk membangun brand image. Contoh: Suatu
produk kecantikan, harus bisa mengidentifikasi target market sesuai produk yang
di tawarkan apakah produk ini untuk memutihkan kulit atau menghaluskan kulit.
2.
Menentukan frame of
reference pelanggan,
Ide / asumsi yang dapat diterima oleh konsumen. Contoh:
Hoka-Hoka Bento yang menggunakan ikon sepasang karakter anak-anak dengan gaya
gambar manga
Jepang, sehingga orang bisa mengingat hokben sebagai restoran masakan jepang.
3.
Merumuskan point of
differentiation
Hal-hal yang harus diperhatikan agar konsumen memilih
perusahaan. Contoh: Es pocong yang dikenal di kalangan masyarakat karena
namanya yang aneh dan unik. Sehingga menarik perhatian konsumen.
4.
Menetapkan keunggulan
kompetitif produk
Dimana produk tersebut bisa dinikmati sebagai sesuatu
yang beda.Contoh: Penjual pop ice A menjual pop ice dengan campuran keju, susu,
oreo dan permen coklat. Sedangkan penjual pop ice B dengan harga yang sama hanya
menmbahkan keju dan astor saja tentu penjual pop ice A lebih unggul dan akan
lebih diminati.
Tugas
memposisikan produk terdiri dari tiga langkah :
1.
Mengidentifikasikan
keunggulan bersaing (comparative advantage)
Konsumen biasanya memilih
produk dan jasa yang memberikan nilai terbesar bagi mereka. Keunggulan
dibanding pesaing dapat diperoleh dengan menawarkan nilai lebih besar kepada
konsumen dengan harga lebih rendah maupun dengan memberikan manfaat lebih besar
karena harganya lebih tinggi. Sebuah perusahaan dapat didifferensiasikan
melalui :
· Differensiasi
produk
Sebuah perusahaan dapat
mendifferensiasikan produk secara fisik, misalnya melalui keawetan, kehandalan
atau mudah untuk diperbaiki. Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi
produk agar lebih menarik. Hal ini memerlukan penelitian pasar agar bisa
benar-benar berbeda dari produk pesaing. Butuh kemampuan bersaing agar
pesaing tidak dapat meniru. Ini dapat dicapai dengan menciptakan produk
yang unik. Contoh: Flashdisk merk Argos Tech mengeluarkan berbagai macam
variasi flashdisk berbentuk kartun maupun benda tertentu seperti bentuk gitar,
ice cream, keropi, hotdog, mickeymouse, tazmania dll
· Differensiasi
servis/jasa
Perusahaan dapat membedakan
servis yang menyertai produk, misalnya melalui penyerahan yang cepat, nyaman
atau dapat juga melalui servis pemasangan dan pelatihan pelanggan. Menciptakan
produk yang berbeda tidak selalu mudah,sebagai penggantinya perusahaan dapat
melakukan diferensiasi jasa dimana perusahaan memberikan pelayanan yang lebih
baik dari pesaing dan berusaha untuk konsisten dan selalu meningkatkan mutu
dari produk. Contoh:Jasa pengiriman produk, customer consulting atau customer
service. Contoh: Es Krim Walls memberikan pelayanan untuk membuat konsumen
merasa lebih puas dengan menyediakan tas khusus ice cream agar tidak
mencair. Bagi konsumen ini akan menjadi point plus untuk pelayanan walls.
·
Differensiasi personil
Perusahaan dapat meraih keunggulan bersaing lewat
mempekerjakan dan melatih orang yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja di
perusahaan pesaing. Differensiasi personil mengharuskan perusahaan menyeleksi
secara hati-hati orang yang berhubungan dengan pelanggan. . Contoh: Pelayanan
yang diberikan kepada oleh karyawan indomart yang memberi ucapan selamat datang
kepada setiap pengunjung yang datang dan mengucapkan terimakasih setelah
pengunjung selesai melakukan pembayaran di kasir.
·
Differensiasi citra
Perusahaan harus berusaha menekankan citra yang
membedakan mereka dari pesaing. Suatu citra perusahaan atau merek harus
menyampaikan manfaat khusus dan pemposisian produk tersebut, misalnya dengan
menggunakan symbol. Image atau citra adalah karakteristik yang diingat oleh
konsumen. Untuk membangun image yang bagus di mata konsumen, perusahaan harus
pintar dalam menentukan karakter pembeda yang berpotensi membuat konsumen
selalu ingat, dan terus percaya dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Aqua yang
sudah membangun brand image sekian lama dan sampai sekarang masih eksis di
kalangan masyarakat meskipun banyak bermunculan merk air mineral
2.
Memilih keunggulan bersaing
yang tepat
Perusahaan harus berpikir untuk memilih dan membangun
strategi pemosisiannya. Apabila sebuah perusahaan cukup beruntung menemukan
keunggulan bersaing potensial maka perusahaan harus :
Ø
Menentukan berapa banyak
perbedaan yang dipromosikan
Banyak pemasar yang
berpendapat bahwa perusahaan harus secara agresif mempromosikan hanya satu
manfaat kepada pasar sasaran. Tetapi pemasar lain berpendapat bahwa perusahaan
sebaiknya memposisikan pada lebih dari satu factor pembeda. Contoh:
·
Satu manfaat : “mutu
terbaik”,”pelayanan terbaik”,”harga termurah”
·
Dua manfaat : VOLVA,
“paling aman dan tahan lama”
·
Tiga manfaat : Pasta gigi,
“Perlindungan gigi berlubang, nafas lebih segar dan gigi lebih putih”.
Ø
Menetukan perbedaan mana
yang dipromosikan
Tidak semua perbedaan merek
itu cukup bernilai dan tidak mempunyai nilai pada setiap perbedaan. Dalam
penentuan posisi harus jelas, jangan terlalu luas atau sempit atau bahkan
meragukan. Suatu perbedaan itu bernilai kalau memenuhi kriteria sebagia
berikut:
1.
Penting. Perbedaan
memberikan suatu menfaat yang sangat bernilai bagi pembeli sasaran
2.
Khas. Pesaing tidak
menawarkan perbedaan itu atau perusahaan dapat menawarkan dengan cara yang khas
3.
Superior
4.
Dapat dikomunikasikan.
Perbedaan itu dapat dikomunikasikan dan dapat
dilihat oleh pembeli
5.
Mendahului. Pesaing tidak
mudah meniru perbedaan itu.
6.
Terjangkau harganya.
Pembeli dapat membeli perbedaan itu.
7.
Mendatangkan laba,
perusahaan dapat memperkenalkan perbedaan itu dan meraih laba.
3. Mengkomunikasikan
dan menyerahkan posisi yang dipilih
Setelah memilih suatu
posisi, perusahaan harus mengambil langkah-langkah mantap untuk menyampaikan
dan mengkomunikasikan posisi yang dikehendaki kepada pelanggan sasaran.
Perusahaan
tidak hanya perlu membuat strategi posisi yang jelas, tetapi juga perlu
mengkomunikasinya, sehingga dapat membentuk image yang konsisten dengan posisi
yang diharapkan.
Untuk mengkomunikasikan
positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor dibawah
ini:
Ø
Be creative. Perusahaan
harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market. Contoh:
Sebuah produk susu untuk anak kecil mendesain packaging berbentuk boneka.
Ø
Simplicity. Komunikasi yang
disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin. Contoh: dalam iklan bodrex
yang menggunakan kata “Bodrex, pilihan utama atasi sakit kepala” ini cukup
singkat dan jelas.
Ø
Consistent yet flexible, Perusahaan harus konsisten & melihat kondisi.
Ø
Own, dominate, protect,
Dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak
pelanggan. Contoh: Teh Botol Sosro yang menggunakan kalimat “Apapun makanannya,
minumnya teh botol sosro”.
Ø
User their language, Dalam
mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.
Contoh: Produk makanan ringan untuk anak kecil, maka bahasa yang digunakan yang
dimengerti oleh anak kecil.
Di bawah ini sebagai
basis atau landasan penentuan positioning:
1.
Proposisi
nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2.
Capaian
yang telah dihasilkan perusahaan
3.
Segmen
pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4.
Atribut
yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.
Bisnis
baru yang dimasuki
6.
Originalitas
dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar
2.4.3.
Kriteria
yang menentukan positioning
Menurut Hermawan Kertajaya,
ada empat kriteria untuk menentukan positioning yaitu customer,company,
competition dan change dengan uraian sebagai berikut:
Ø Customer. Didasarkan
atas kajian pelanggan (customer) positioning harus dipersepsikan secara positif
oleh para pelanggan dan menjadi alasan dalam pembelian mereka.
Ø Company. Positioning
harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan.
Ø Competition.
Harus bersifat unik sehingga dapat dengan
mudah mendiferensiasikan diri dan memiliki perbedaan khusus dibanding dengan
produk saingannya.
Ø Change. Didasarkan
pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis, positioning
harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam
lingkungan bisnis.
2.4.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Positioning
Menurut Kotler
dan Amstrong (2001), selain melakukan positioning secara sistematis, seorang
pemasar harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
efektifitas strategi positioning yaitu:
1.
Target
pasar
Karakteristik dan gambaran tentang
kebutuhan pasar sasaran sangat menentukan pemilihan dalam program pemasaran
yang diambil untuk memperoleh respon yang baik dari pasar sasaran.
2.
Tahap daur
hidup produk
Tahap daur hidup produk menurut adanya
kepentingan atau aturan pemasaran yang berbeda, misalnya strategi produk yang
baru dikeluarkan tentu akan berbeda dengan strategi bagi produk yang sudah
berada pada tahap pendewasaan.
3.
Prioritas
manajemen
Suatu kegiatan pemasaran merupakan
kombinasi antara variabel marketing mix yang menyangkut unit bisnis yang strategis,
sehingga konflik yang berkaitan antara variabel itu tidak dapat dihindari
seperti apakah perusahaan ingin membuat strategi dengan membangun image produk
berdasarkan harga rendah dengan sedikit mengabaikan atau sebaliknya. untuk
menghindari konflik itulah maka manajemen perlu mengadakan proiritas.
4.
Sumber
daya dan pesaing
Strategi yang baik adalah strategi yang
mampu mengkobinasikan antara unsur kekuatan dari dalam perusahaan untuk melawan
pesaing tanpa mengurangi perhatian dari faktor luar perusahaan.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perubahan yang terjadi dalam dunia pemasaran
mengharuskan perusahaan-perusahaan berusaha lebih keras menciptakan Strategi
Pemasaran yang unggul dalam menghadapi persainga bisnis di era odern saat ini.
Strategi pemasaran dan bisnis dapat di mulai dari memperkenalkan keberadaan
perusahaan, metode dan profile perusahaan, tingkat pelayanan pada masyaratat,
selalu adakan evaluasi secara berkala terhadap kinerja perusahaan, dll. Jadi
kita dapat simpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan suatu strategi untuk
mempromosikan barang atau jasa dari perusahaan yang kita kelola dengan memakai
berbagai alat promosi maupun media lainnya
3.2. Saran
Strategi pemasaran
yang dibuat hendaknya harus mempertimbangkan situasi atau keberadaan
perusahaan baik intern maupun ekstern. Perusahaan yang berjaya
mampu mempertahankan serta menngkatkan penjualan ditengah-tengah persaingan
yang ketat. Dengan mempertimbangkan berbagai situasi, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan strategi yang tetap bisa
memajukan dan mengembangkan usahanya.