Your Adsense Link 728 X 15

Pages

Gunakan 9 Cara Ini Untuk Mengganti Kebiasaan Mindermu Menjadi Percaya Diri

Posted by Mustafa Kamal Friday, May 27, 2016 0 komentar
Sedikit sih, tapi yakin bisa?
Merasa minder dan gak percaya diri? Itu berarti kamu masih belum tahu beberapa hal yang bisa menyadarkan betapa istimewanya kamu. Untuk mengurangi rasa mindermu itu, kamu bisa gunakan cara-cara ini.

1. Kenali siapa sebenarnya dirimu.

Banyak orang yang belum benar-benar mengenal siapa dirinya, kemampuan dan ketrampilan apa yang dimilikinya. Coba deh satu jam setiap hari, duduk termenung dan pikirkan apa yang kamu bisa.

2. Berpikir positif dengan pribadi sendiri.

Apapun hal yang kamu punya, baik itu kecil maupun besar, semuanya itu bagus. Tidak ada yang jelek dari dirimu. Makanya berpikirkan positif untuk hal-hal yang kamu lakukan.

3. Berlatih bersyukur untuk hal apapun.

Untuk segala hal yang kamu dapatkan, jangan lupa bersyukur. Baik itu masalah yang baik ataupun buruk, apapun itu pasti ada manfaatnya.

4. Ikut banyak organisasi dan kegiatan.

Kalau kamu mau menumbuhkan rasa percaya diri, tantang dirimu untuk mengikuti kegiatan yang berhadapan dengan banyak orang. Bergaullah dengan orang-orang di dalamnya, pasti hal itu akan membuatmu bertumbuh.

5. Nikmati proses di mana kamu akan merasa grogi.

Proses ini wajar kok dialami, jangan mundur hanya karena mengalami hal satu ini. Apa yang membuatmu grogi ataupun takut, bakal menjadi pelajaran berharga untuk dirimu. Cobalah berpikir positif dan beradaptasilah.

6. Lebih proaktif dalam menghadapi masalah ataupun dalam percakapan.

Kalau sudah bergabung dalam suatu organisasi, jangan cuma duduk diam di pojokan dan menunggu dipanggil. Proaktif-lah dalam percakapan, dalam menghadapi masalah. Kamu juga bisa banyak bertanya dan mengemukakan pendapat kamu. Tidak perlu berkecil hati kalau pendapatmu belum diterima, namanya juga proses belajar.

7. Jangan takut kalau melakukan kesalahan.

Katanya, kalau kamu belajar sesuatu namun tidak melakukan kesalahan itu aneh. Maka dari itu, jangan takut kalau kamu melakukan sesuatu yang salah. Hal ini akan semakin melatih rasa percaya dirimu.

8. Jangan jaim, ikutlah tertawa.

Jika ada yang lucu, jangan jaim, ikutlah tertawa. Tidak perlu merasa bahwa kamu tidak punya hak untuk tertawa. Ikut mengalir saja dengan situasi dan obrolan orang.

9. Sering-seringlah menyapa orang lain.

Selain melatih kepercayaan dirimu, kamu juga bisa dikenal sebagai orang yang ramah. Tidak ada orang yang marah jika kamu menyapa ini. Kamu bisa terus melakukannya sampai kamu merasa menjadi orang yang lebih terbuka dan percaya diri.
Habis gini, kamu jadi orang yang semakin percaya diri deh!

21 Foto Ini Akan Membuka Matamu Tentang Keberadaan Manusia di Bumi

Posted by Mustafa Kamal Friday, May 13, 2016 0 komentar
 
"Jangan lupa bernapas saat kamu melihat foto-foto ini ya!"

Apa kamu pernah berpikir kalau kamu memiliki segalanya? Tak selalu dalam arti memiliki materi yang berlimpah, tapi lebih pada bagaimana manusia itu bersikap.
Tak mempedulikan alam dengan membuang sampah sembarangan adalah salah satu contohnya. Bila terjadi hal yang tidak menyenangkan, alam disalahkan. Alam sudah tua, katanya.
Mungkin manusia itu lupa, bagaimana kaumnya mencederai alam. Padahal, manusia itu sangat kecil dibandingkan alam sekitarnya. Nggak percaya? Foto-foto ini akan mengguncang kesadaranmu.
 





















Kamu mau bukti yang lebih menakjubkan? Penulis sarankan kamu mencoba pengalaman disini. Milyaran orang menyebut bumi sebagai rumahnya. Tempat ini, hanyalah satu titik kecil dalam galaksi. Dan manusia, cuma seberapa sih?

MANAJEMEN PEMASARAN “ SEGMENTASI PASAR, PENARGETAN DAN POSITIONING UNTUK KEUNGGULAN BERSAING”

Posted by Mustafa Kamal 0 komentar


MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN
“ SEGMENTASI PASAR, PENARGETAN DAN POSITIONING UNTUK KEUNGGULAN BERSAING”
 


Disusun oleh :
Kelompok 3
Mustafa Kamal
Muhammad Hafis
Rieza Octaviani
Lidya Adha

Dosen Pengasuh :
Dwi Astuti., SE, M.Si

POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
T.A. 2015/2016


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Segmentasi Pasar, Penargetan dan Positioning untuk Keunggulan Bersaing” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang di berikan Dosen yang mengajar mata kuliah Manajemen Pemasaran.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih mendapatkan bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis juga menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.



                                                                                      Bengkalis, 25 April 2016
                                                                                                       


                                                                                             Kelompok III








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................     i
DAFTAR ISI .............................................................................................................    ii
BAB 1   PENDAHULUAN .......................................................................................    1
1.1.  Latar belakang ........................................................................................    1
1.2.  Rumusan Masalah ..................................................................................    1
1.3.  Tujuan Penulisan ....................................................................................    2
BAB 2   PEMBAHASAN...........................................................................................    3
2.1.  Strategi Pemasaran .................................................................................    3
2.2.  Segmentasi Pasar ....................................................................................    3
2.2.1. Dasar Segmentasi ..........................................................................    4
2.2.2. Peran Segmentasi ..........................................................................    6
2.2.3. Pola Segmentasi Pasar ..................................................................    7
2.2.4. Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar .........................................    7
2.2.5. Syarat Segmentasi yang Efektif ...................................................    8
2.2.6. Manfaat Segmentasi .....................................................................    9
2.3.  Target Pasar (Targeting) .........................................................................    9
2.3.1. Evaluasi Segmen Pasar ................................................................. 10
2.3.2. Menyeleksi Pasar Sasaran ............................................................. 11
2.3.3. Menentukan Target Market .......................................................... 13
2.3.4. Kriteria Targeting .......................................................................... 14
2.3.5. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pasar sasaran               15
2.4.  Pemposisian Produk di Pasar (Positioning) ............................................ 15
2.4.1. Product Positioning Strategy ........................................................ 16
2.4.2. Menentukan Positioning................................................................ 18
2.4.3. Kriteria yang Menentukan Positioning.......................................... 21
2.4.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Positioning .............. 22
BAB 3   PENUTUP.................................................................................................... 24
3.1.  Kesimpulan.............................................................................................. 24
3.2.  Saran ....................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang relative tinggi dan dunia usaha yang dinamis, menyebabkan perusahaan harus secara terus-menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar. Oleh karenanya menjadi keharusan perusahaan untuk menjalankan serta membuat strategi-strategi yang tepat agar memenuhi sasaran yang efektif. Disamping itu strategi menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga strategi yang telah dibuat harus ditinjau, dipantau dan terus dikembangkan dengan menyesuaikan keadaan dunia usaha.
Jantung pemasaran strategis modern dapat dijelaskan sebagai pemasaran STP yang merupakan kependekan dari Segmenting, Targeting, dan Positioning. Namun para penjual tidak selalu harus berpegang pandangan ini dalam strategis pemasaran, mereka sering melewati tiga tahap berikut :
1.    Pemasaran Massal ( Mass Marketing )
2.    Pemasaran Aneka Produk ( Produk Variety Marketing )
3.    Pemasaran Sasaran ( Target Marketing )
Pemasaran sasaran memerlukan 3 langkah utama :
1.    Segmentasi pasar ( Segmenting ), Yaitu tindakan membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli yang berbeda – beda yang mungkin membutuhkan produk – produk dan atau kombinasi pemasaran yang terpisah.
2.    Penentuan pasar sasaran ( Targeting ), Yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki.
3.    Penempatan produk, Yaitu tindakan untuk menempatkan posisi bersaing produk dan bauran pemasaran yang tepat pada setiap pasar sasar.

1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,  maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.       Apa pengertian Strategi Pemasaran
2.       Apa pengertian Segmentasi Pasar, targeting dan positioning?
1.3.  Tujuan Penulisan
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Manajemen Pemasaran namun selain itu penulis memiliki tujuan dengan adanya makalah ini kita semakin mengetahui serta memahami Strategi Pemasaran apa yang ada di dunia pemasaran dan strategi apa yang harus kita lakukan pada saat terjun langsung kedalamnya.


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1.       Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupkan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapaitujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususmya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justu usaa kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.”
Setiap langkah yang dilakukan dalam memformulasikan strategi pemasaran harus diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dari konsep pemasaran dan strategi pemasaran. Ini berarti bahwa proses yng ditempuh oleh setiap pihak boleh jadi bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan karakterisk masing-masing tetapi tujuan akhirnya sesuai dengan kesanggupan dan karakteristik masing-masing tetapi tujuan akhirnya tetap akan bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen atau consumer satisfaction.
2.2.       Segmentasi Pasar (Segmentation)
Segmentasi adalah Menentukan target dari suatu kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Philip Kotler, 001). Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.

2.2.1.      Dasar Segmentasi
Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama, consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :
1.    Segmentasi Geografi. Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen. Contoh: Bandung yang terkenal dengan sebutan Paris Van Java, cocok sebagai wisata belanja, membuat perusahaan yang bergerak di bidang fashion melirik Bandung sebagai target market. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2.    Demografi Segmentasi. Pada segmentasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan usia, kelamin, keluarga dan siklus hidup, ras, pendidikan dan pekerjaan atau penghasilan konsumen. Contoh: Shopie Martin menjadikan perempuan dengan penghasilan menengah atas sebagai target market.
3.    Psychographic segmentation. Pada Psychographic segmentation pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap. Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan, sbb:
Ø  Status sosial, contoh: pemimpin, masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah dan golongan rendah.
Ø  Gaya hidup, contoh: modern, tradisional, kuno, boros, hemat dan mewah.
Ø  Kepribadian, contoh: penggemar, pecandu dan pemerhati suat produk
Contoh: Honda mengeluarkan Sepeda motor skuter matic Honda Beat untuk kalangan wanita yang lebih girly , apalagi terdapat warna pink yang banyak disukai oleh wanita khususnya remaja yang girly modis.
4.    Segmentasi Tingkah Laku. Pada segmentasi tingkah laku pengelompokan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar. Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):
Ø  Manfaat yang dicari. Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai
Ø  setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut.
Ø  Status Pengguna. Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
Ø  Tingkat Pemakaian. Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
Ø  Status Loyalitas. Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal, mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.

Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.


Mensegmentasi Pasar Industri/Bisnis
Pembeli di pasar industri  dapat disegmentasikan secara :
Ø  Segmentasi  Geografi, yakni membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan pada: lokasi industry, ukuran pelanggan.
Ø  Segmentasi Karakteristik Operasi, yakni membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan pada: teknologi, status pemakaian, kemampuan pelanggan.
Ø  Segmentasi Pendekatan Pembelian, yakni membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan pada: oraganisasi pembelian sifat dan hubungan yang sudah ada, kriteria pembelian.
Ø  Segmentasi Faktor-Faktor Situasional, yakni membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan pada, urgensi, ukuran pesanan.
Ø  Segmentasi Karakteristik Pribadi, yakni membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan pada, sikap terhadap resiko, loyalitas
Mensegmentasi Pasar Internasional
Perusahaan dapat mensegmentasi pasar internasional dengan menggunakan beberapa variabel segmentasi berikut:
Ø  Segmentasi Lokasi Geografik, missal: Negara, regional (ASEAN)
Ø  Segmentasi Faktor Ekonomi, missal pendapatan penduduk, perkembangan ekonomi.
Ø  Segmentasi Faktor Politik dan Peraturan, misal: Stabilitas pemerintahan, peraturan moneter, birokrasi.
Ø  Segmentasi Budaya, missal: Bahasa, agama, nilai, sikap.

2.2.2.      Peran Segmentasi
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan;
1.    Segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.
2.    Segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning.
3.    Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.

2.2.3.      Pola Segmentasi Pasar
Menurut Kotler (2003) terdapat tiga pola segmentasi pasar. Pola ini digunakan untuk mengidentifikasai preferensi segmen. Pola tersebut adalah:
1.        Homogeneus preference (preferensi homogen). Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
2.        Diffused preference (preferensi yang menyebar). Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
3.        Clustered preference (preferensi yang mengelompok). Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.

2.2.4.      Prosedur Dan Proses Segmentasi Pasar
Menurut Kotler (2003) bahwa prosedur segmentasi ada tiga tahap yaitu:
1.        Survey Stage
Merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui fokus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program Magister Manajemen (MM) . Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.
2.        Analysis Stage
Merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3.        Profiling Stage
Merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).

2.2.5.      Syarat Segmentasi Yang Efektif
1.        Measurable (Terukur)
Measurable berarti segmen pasar dapat membantu perusahaand alam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber daya. Contoh: Produk makanan bayi usia 6-12 bulam tentu dapat diukur berapa kali bayi usia 6-12 bulan makan.
2.        Substansial (Banyak)
Substansial berarti segmen tersebut besar dan profitable untuk dilayani, Contoh: Teh Poci yang mendirikan kedai di daerah Jakarta yang cenderung panas.
3.        Accessible (Dapat Diakses).
Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani. Contoh: Restoran yang menjual makanan khas Sunda di Jakarta, sedangkan target utamannya orang Sunday ang bernotaben banyak berdomisili di Bandung.
4.         Differentiable (Dapat Dibedakan).
Differentiable berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5.        Actionable (Dapat Dilayani).
Actionable berarti segmen tersebut dapat dilayani dengan sumber daya yang dimilik perusahaan. Contoh: Kedai es krim di dalam mall yang ditujukan untuk konsumen remaja dan anak kecil, tentunya dengan cangkupan 1 mall dengan remaja dan anak kecil yang suka makan es krim bisa diperkirakan berapa banyak yangharus dijual.



2.2.6.      Manfaat Segmentasi
Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
1.         Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
2.         Determining effective and cost efficient promosional strategies. Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
3.         Evaluating market competition in partikular the companys market position. Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4.         Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.

2.3.       Target Pasar (Targeting)
Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dahulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Penentuan target pasar sangat penting karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar.
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok komsumen yang memiliki ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Target pasar perlu ditetapkan, karena bermanfaat dalam:
1.    Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
2.    Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat) dengan target pasar.
3.    Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat pemasaran produk baru.
4.    Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif mungkin.
5.    Mengantisipasi persaingan.

2.3.1.      Evaluasi Segmen Pasar
Perusahaan harus mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak dan segmen mana yang akan dijadikan sasaran. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda sebuah perusahaan harus memperhatikan tiga faktor, yaitu :
1.        Ukuran dan pertumbuhan segmen. Apakah segmen potensial memiliki karakteristik, ukuran dan pertumbuhan yang tepat. Perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisa data mengenai tingkat penjualan saat ini, tingkat pertumbuhannya dan kemampuannya memperoleh laba yang diharapkan beberapa segmen. Perusahaan akan tertarik pada segmen yang mempunyai ukuran dan karakteristik pertumbuhan yang tepat dan ini merupakan hal yang relatif.
2.        Daya tarik struktural segmen. Perusahaan harus meneliti beberapa faktor struktural utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang. Misalnya suatu segmen tidak akan menarik bila sudah dimasuki oleh pesaing yang kuat dan agresif, banyak produk pengganti yang potensial, kekuatan tawar menawar pembeli besar terhadap penjual serta pemasok yang kuat yang dapat mengendalikan harga atau mengurangi mutu atau jumlah barang dan jasa yang dipesan. Porter telah mengidentifikasi 5 kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang, yaitu:
·      Ancaman persaingan segmen,
·      Ancaman pendatang baru,
·      Ancaman produk substitusi,
·      Ancaman peningkatan kekuatan tawar menawar,
·      Ancaman kekuatan tawar menawar pemasok.
3.        Sasaran dan sumber daya perusahaan. Bila suatu segmen cocok dengan sasaran perusahaan, selanjutnya perusahaan harus memastikan apakah mempunyai ketrampilan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk sukses dalam segmen tadi. Dan perusahaan dituntut mempunyai ketrampilan dan sumber daya yang lebih baik dari pada pesaingnya.

2.3.2.      Menyeleksi Pasar Sasaran
Ada tiga strategi umum dalam menyeleksi pasar sasaran, yaitu:
1.    Mass-Market Strategy (Strategi Penetapan Sasaran yang Sama)
Pasar bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar yang sama. Pertama adalah tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain produk tunggal, dan menetapkan program pemasaran yang akan melayani semua kelompok pasar atau disebut undifferentiated marketing. Dengan menggunakan strategi tanpa pembedaan, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk ke seluruh pasar. Tawaran itu akan berfokus pada apa yang serupa bukannya pada apa yang berbeda. Perusahaan merancang suatu produk dan progam pemasaran yang ditujukan pada jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi massal dan iklan massa, serta keinginan menanamkan citra superior dalam  benak konsumen mengenai produknya.
Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa, yaitu membagi produk dan program pemasaran untuk segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing. Dengan menggunakan strategi pemasaran dengan pembedaan sebuah perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan merancang barang yang berbeda untuk masing – masing segmen. Dengan menawarkan variasi produk di pasar, perusahaan berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih kuat dalam setiap segmen. Perusahaan juga mengharapkan pembelian yang lebih loyal karena menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan konsumen.
2.    Niche-Market Strategy (Strategi Penetapan Ceruk Pasar)
Strategi ini dilakukan dengan menargetkan upaya pemasaran pada satu atau lebih segmen. Tujuan strategi ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen yang lebih besar. Misal pendirian supermarket dengan skala kecil di wilayah perumahan penduduk/komplek.
3.    Concentrated Marketing/Growth-Market Strategy (Strategi Penetapan Sasaran yang Terkonsentrasi)
Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk menghindari konfrontasi langsung dengan perusahaan besar. Penerapan strategi ini membutuhkan departemen riset dan pengembangan yang handal dan kemampuan pemasaran untuk mengidentifikasi serta mengembangkan dan memperkenalkan keistimewaan produk baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju.

Banyak strategi yang harus dipertimbangkan dalam memilih strategi cakupan pasar, yaitu :
Ø Sumber daya perusahaan
Ø Keanekaragaman / Varibilitas produk
Ø Daur hidup produk
Ø Varibilitas pasar
Ø Strategi pemasaran pesaing





Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :
1.    Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2.    Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi  perusahaan.

2.3.3.      Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan beberapa pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut
1.    Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen. Misalnya: Harley Davidson berkonsentrasi hanya pada pasar sepeda motor besar.
2.    Multi segment Marketing
Maksudnya Perusahaan memilih dua atau lebih segmen pasar dan menyusun bauran pemasaranyang terpisah bagi setiap segmen tersebut. Strategi ini memberikan manfaat antara lain: volume penjualan, laba dan pangsa pasar yang lebih besar dan skala ekonomis dalam pemasaran. Contoh : Sepeda United tidak hanya fokus pada pasar sepeda untuk orang dewasa tetapi juga untuk sepeda anak kecil.
3.    Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
4.    Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
5.    Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
6.    Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
7.      Market Coverage Strategy
Merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga dapat memudahkan konsumen dan produsen.

2.3.4.      Kriteria Targeting
Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target, yaitu :
1.    Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan.
2.    Kedua adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen.
3.    Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan.

Kriteria memperoleh target market optimal :

  1. Responsif : 
Pasar yang dituju harus responsif terhadap produk yang akan diluncurkan. Untuk mendapatkan respon yang positif maka perlu diketahui target market yang tepat sebelumnya. Responsif pasar diketahui bisa dengan bantuan riset pasar melakukan jajak pendapat dengan mengacu pada segmentasi pasar konsumen.
  1. Potensi penjualan :
Potensi ini tidak hanya dihitung dari jumlah populasi tetapi juga ditentukan oleh daya beli dan keinginan pasar untuk memilikinya. keinginan ini harus diciptakan dengan mempertimbangkan kesiapan pasar menerima produk tersebut. Kelayakan produk dan kemampuannya meningkatkan kepuasan. Persiapan analisa awal serta pertimbangan yang matang akan mendapatkan target potensi penjualan yang baik.
  1. Jangkauan media :
Media untuk promosi memiliki pengaruh yang besar terhadap tercapainya hasil optimal dari pemasaran suatu produk. Target market harus dapat dicapai dengan optimal sehingga perlu perencanaan media iklan yang tepat serta memahami karakter media tersebut.
  1. Sesitifitas terhadap pasar :
untuk mempertahankan sebuah target market maka perlu selalu memantau keadaan dinamika pasar secara konsisten.


2.3.5.      Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pasar sasaran
1.    Tahap product life cycle. Pasar sasaran harus ditinjau kembali begitu produk menghadapi tahap kedewasaan.
2.    Keinginan konsumen dalam keseluruhan pasar. Ketika keinginan-keinginan konsumen di dalam pasar sasaran relatif homogen, maka kesempatan untuk memperluas segmen pasar agak terbatas.
3.    Potensi dalam pasar. Posisi perusahaan atau produk yang relatif terhadap pesaing menentukan strategi sasaran. Jika pangsa pasar produk rendah, maka harus bersaing sdalam pasare dimana produk tersebut memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif yang baik atau dengan kata lain pesaing kurang tertarik melawan produk anda.

2.4.       Pemposisian Produk di Pasar (Positioning)
Setelah memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki, perusahaan harus memutuskan “posisi” apa yang ingin ditempati dari segmen tersebut. Posisi produk adalah cara produk ditetapkan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting yang diduduki produk tersebut dalam ingatan konsumen dalam hubungan dengan produk pesaing.
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan pembauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
Menurut Kotler (1997: 262): mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.

2.4.1.      Product Positioning Strategy
Product positioning sangat berhubungan erat dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu pengertian strategi product positioning sebagai suatu strategi yang digubakan untuk menanamkan suatu citra produk di benak konsumen, sehingga produk tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan produk pesaing.
Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan harapan produsen tentang produk yang ditawarkan. Kotler (1997:265) menjelaskan beberapa cara product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:
1.        Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi apabila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih Unggul dibandingkan pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaan dan seterusnya. Contoh: Disneyland dapat mengiklankan sebagai taman hiburan terbesar di dunia atau Mobil Toyota Avanza mengiklankan harga rendah.
2.        Penentuan posisi Produk yang hanya diposisikan pada kebutuhan yang dipenuhi atau manfaat yang diberikan
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Contoh: Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jaman keemasan koboi Old West atau pasta gigi Pepsodent mengiklankan produknya untuk mengurangi gigi berlubang

3.        Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagi unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya. Contoh: Japanesse Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat atau dimusim panas Isotonik dapat diposisikan sebagai minuman untuk menggantikan cairan tubuh atlet, sedangkan di musim dingin minuman ini diposisikan sebagai produk untuk diminum kalau dokter   menganjurkan banyak minum.
4.        Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Contoh: Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk pencari tantangan atau Johnson and Johnson meningkatkan pangsa pasar shampoo bayi dri 3% menjadi 14% dengan memposisikan ulang produk itu untuk orang dewasa yang seringkali mencuci rambutnya dan membutuhkan shampoo lembut.
5.        Pententuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisikan lebih baik daripada pesaing. Contoh: Lion Country Safari dapat beriklan memiliki lebih banyak macam binatang dibandingkan dengan Japanesse Deer Park.
6.        Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Contoh: Marineland of The Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai “Taman Rekreasi” tetapi sebagai “Lembaga Pendidikan”.
7.        Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Contoh: Busch Gardens dapat memposisikan diri sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisis seperti kualitas tinggi/ harga tinggi atau harga murah).




2.4.2.      Menentukan Positioning
Dalam menentukan positioning ada empat tahap, yaitu:
1.    Identifikasi target
Dengan mengidentifikasi maka akan memberikan perusahaan gambaran bagaimana cara yang tepat untuk membangun brand image. Contoh: Suatu produk kecantikan, harus bisa mengidentifikasi target market sesuai produk yang di tawarkan apakah produk ini untuk memutihkan kulit atau menghaluskan kulit.
2.    Menentukan frame of reference pelanggan,
Ide / asumsi yang dapat diterima oleh konsumen. Contoh: Hoka-Hoka Bento yang menggunakan ikon sepasang karakter anak-anak dengan gaya gambar manga Jepang, sehingga orang bisa mengingat hokben sebagai restoran masakan jepang.
3.    Merumuskan point of differentiation
Hal-hal yang harus diperhatikan agar konsumen memilih perusahaan. Contoh: Es pocong yang dikenal di kalangan masyarakat karena namanya yang aneh dan unik. Sehingga menarik perhatian konsumen.
4.    Menetapkan keunggulan kompetitif produk 
Dimana produk tersebut bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda.Contoh: Penjual pop ice A menjual pop ice dengan campuran keju, susu, oreo dan permen coklat. Sedangkan penjual pop ice B dengan harga yang sama hanya menmbahkan keju dan astor saja tentu penjual pop ice A lebih unggul dan akan lebih diminati.

Tugas memposisikan produk terdiri dari tiga langkah :
1.    Mengidentifikasikan keunggulan bersaing (comparative advantage)
Konsumen biasanya memilih produk dan jasa yang memberikan nilai terbesar bagi mereka. Keunggulan dibanding pesaing dapat diperoleh dengan menawarkan nilai lebih besar kepada konsumen dengan harga lebih rendah maupun dengan memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi. Sebuah perusahaan dapat didifferensiasikan melalui :
·      Differensiasi produk
Sebuah perusahaan dapat mendifferensiasikan produk secara fisik, misalnya melalui keawetan, kehandalan atau mudah untuk diperbaiki. Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar lebih menarik. Hal ini memerlukan penelitian pasar agar bisa benar-benar berbeda dari produk pesaing.  Butuh kemampuan bersaing agar pesaing tidak dapat  meniru. Ini dapat dicapai dengan menciptakan produk yang unik. Contoh: Flashdisk merk Argos Tech mengeluarkan berbagai macam variasi flashdisk berbentuk kartun maupun benda tertentu seperti bentuk gitar, ice cream, keropi, hotdog, mickeymouse, tazmania dll
·      Differensiasi servis/jasa
Perusahaan dapat membedakan servis yang menyertai produk, misalnya melalui penyerahan yang cepat, nyaman atau dapat juga melalui servis pemasangan dan pelatihan pelanggan. Menciptakan produk yang berbeda tidak selalu mudah,sebagai penggantinya perusahaan dapat melakukan diferensiasi jasa dimana perusahaan memberikan pelayanan yang lebih baik dari pesaing dan berusaha untuk konsisten dan selalu meningkatkan mutu dari produk. Contoh:Jasa pengiriman produk, customer consulting atau customer service. Contoh: Es Krim Walls memberikan pelayanan untuk membuat konsumen merasa  lebih puas dengan menyediakan tas khusus ice cream agar tidak mencair. Bagi konsumen ini akan menjadi point plus untuk pelayanan walls.
·      Differensiasi personil
Perusahaan dapat meraih keunggulan bersaing lewat mempekerjakan dan melatih orang yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja di perusahaan pesaing. Differensiasi personil mengharuskan perusahaan menyeleksi secara hati-hati orang yang berhubungan dengan pelanggan. . Contoh: Pelayanan yang diberikan kepada oleh karyawan indomart yang memberi ucapan selamat datang kepada setiap pengunjung yang datang dan mengucapkan terimakasih setelah pengunjung selesai melakukan pembayaran di kasir.
·      Differensiasi citra
Perusahaan harus berusaha menekankan citra yang membedakan mereka dari pesaing. Suatu citra perusahaan atau merek harus menyampaikan manfaat khusus dan pemposisian produk tersebut, misalnya dengan menggunakan symbol. Image atau citra adalah karakteristik yang diingat oleh konsumen. Untuk membangun image yang bagus di mata konsumen, perusahaan harus pintar dalam menentukan karakter pembeda yang berpotensi membuat konsumen selalu ingat, dan terus percaya dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Aqua yang sudah membangun brand image sekian lama dan sampai sekarang masih eksis di kalangan masyarakat meskipun banyak bermunculan merk air mineral
2.    Memilih keunggulan bersaing yang tepat
Perusahaan harus berpikir untuk memilih dan membangun strategi pemosisiannya. Apabila sebuah perusahaan cukup beruntung menemukan keunggulan bersaing potensial maka perusahaan harus :
Ø Menentukan berapa banyak perbedaan yang dipromosikan
Banyak pemasar yang berpendapat bahwa perusahaan harus secara agresif mempromosikan hanya satu manfaat kepada pasar sasaran. Tetapi pemasar lain berpendapat bahwa perusahaan sebaiknya memposisikan pada lebih dari satu factor pembeda. Contoh:
·           Satu manfaat : “mutu terbaik”,”pelayanan terbaik”,”harga termurah”
·           Dua manfaat : VOLVA, “paling aman dan tahan lama”
·           Tiga manfaat : Pasta gigi, “Perlindungan gigi berlubang, nafas lebih segar dan gigi lebih putih”.
Ø Menetukan perbedaan mana yang dipromosikan
Tidak semua perbedaan merek itu cukup bernilai dan tidak mempunyai nilai pada setiap perbedaan. Dalam penentuan posisi harus jelas, jangan terlalu luas atau sempit atau bahkan meragukan. Suatu perbedaan itu bernilai kalau memenuhi kriteria sebagia berikut:
1.    Penting. Perbedaan memberikan suatu menfaat yang sangat bernilai bagi pembeli sasaran
2.    Khas. Pesaing  tidak menawarkan perbedaan itu atau perusahaan dapat menawarkan dengan cara yang khas
3.    Superior
4.    Dapat dikomunikasikan. Perbedaan itu dapat dikomunikasikan dan dapat dilihat oleh pembeli
5.    Mendahului. Pesaing tidak mudah meniru perbedaan itu.
6.    Terjangkau harganya. Pembeli dapat membeli perbedaan itu.
7.    Mendatangkan laba, perusahaan dapat memperkenalkan perbedaan   itu dan meraih laba.

3.    Mengkomunikasikan dan menyerahkan posisi yang dipilih
Setelah memilih suatu posisi, perusahaan harus mengambil langkah-langkah mantap untuk menyampaikan dan mengkomunikasikan posisi yang dikehendaki kepada pelanggan sasaran.
Perusahaan tidak hanya perlu membuat strategi posisi yang jelas, tetapi juga perlu mengkomunikasinya, sehingga dapat membentuk image yang konsisten dengan posisi yang diharapkan.
Untuk mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor dibawah ini:
Ø Be creative. Perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market. Contoh: Sebuah produk susu untuk anak kecil mendesain packaging berbentuk boneka.
Ø Simplicity. Komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin. Contoh: dalam iklan bodrex yang menggunakan kata “Bodrex, pilihan utama atasi sakit kepala” ini cukup singkat dan jelas.
Ø Consistent yet flexible, Perusahaan harus konsisten & melihat kondisi.
Ø Own, dominate, protect, Dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan. Contoh: Teh Botol Sosro yang menggunakan kalimat “Apapun makanannya, minumnya teh botol sosro”.
Ø User their language, Dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan. Contoh: Produk makanan ringan untuk anak kecil, maka bahasa yang digunakan yang dimengerti oleh anak kecil.

Di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
1.         Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2.         Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
3.         Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4.         Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.         Bisnis baru yang dimasuki
6.         Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar

2.4.3.      Kriteria yang menentukan positioning
Menurut Hermawan Kertajaya, ada empat kriteria untuk menentukan positioning yaitu customer,company, competition dan change dengan uraian sebagai berikut:
Ø  Customer. Didasarkan atas kajian pelanggan (customer) positioning harus dipersepsikan secara positif oleh para pelanggan dan menjadi alasan dalam pembelian mereka.
Ø  Company. Positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan.
Ø  Competition. Harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah mendiferensiasikan diri dan memiliki perbedaan khusus dibanding dengan produk saingannya.
Ø  Change. Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis, positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis.

2.4.4.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Positioning
Menurut Kotler dan Amstrong (2001), selain melakukan positioning secara sistematis, seorang pemasar harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi efektifitas strategi positioning yaitu:
1.        Target pasar
Karakteristik dan gambaran tentang kebutuhan pasar sasaran sangat menentukan pemilihan dalam program pemasaran yang diambil untuk memperoleh respon yang baik dari pasar sasaran.
2.        Tahap daur hidup produk
Tahap daur hidup produk menurut adanya kepentingan atau aturan pemasaran yang berbeda, misalnya strategi produk yang baru dikeluarkan tentu akan berbeda dengan strategi bagi produk yang sudah berada pada tahap pendewasaan.
3.        Prioritas manajemen
Suatu kegiatan pemasaran merupakan kombinasi antara variabel marketing mix yang menyangkut unit bisnis yang strategis, sehingga konflik yang berkaitan antara variabel itu tidak dapat dihindari seperti apakah perusahaan ingin membuat strategi dengan membangun image produk berdasarkan harga rendah dengan sedikit mengabaikan atau sebaliknya. untuk menghindari konflik itulah maka manajemen perlu mengadakan proiritas.


4.        Sumber daya dan  pesaing
Strategi yang baik adalah strategi yang mampu mengkobinasikan antara unsur kekuatan dari dalam perusahaan untuk melawan pesaing tanpa mengurangi perhatian dari faktor luar perusahaan.



BAB 3
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
Perubahan yang terjadi dalam dunia pemasaran mengharuskan perusahaan-perusahaan berusaha lebih keras menciptakan Strategi Pemasaran yang unggul dalam menghadapi persainga bisnis di era odern saat ini. Strategi pemasaran dan bisnis dapat di mulai dari memperkenalkan keberadaan perusahaan, metode dan profile perusahaan, tingkat pelayanan pada masyaratat, selalu adakan evaluasi secara berkala terhadap kinerja perusahaan, dll. Jadi kita dapat simpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan suatu strategi untuk mempromosikan barang atau jasa dari perusahaan yang kita kelola dengan memakai berbagai alat promosi maupun media lainnya

3.2.  Saran
Strategi pemasaran  yang dibuat hendaknya harus mempertimbangkan situasi atau keberadaan perusahaan baik intern maupun ekstern. Perusahaan yang berjaya mampu mempertahankan serta menngkatkan penjualan ditengah-tengah persaingan yang ketat. Dengan mempertimbangkan berbagai situasi, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan strategi yang tetap bisa memajukan dan mengembangkan usahanya.


DAFTAR PUSTAKA

Accounting World. 2013. Segmentasi Pasar, Menetapkan Target dan Menempatkan Posisi Produk untuk Keunggulan. http://tiasaccountingworld.blogspot.com/2013/10/ segmentasi-pasar-menetapkan-target-dan.html. Diakses pada Tanggal 24 April 2016. Jam 15.24 WIB
Bisnis UKM. Strategi Penetapan Target Pasar. http://bisnisukm.com/strategi-penetapan-target-pasar.html. Diakses pada Tanggal 22 April 2016. Jam 22.10 WIB
Devano, Dede. 2014. Segmenatasi Pasar, Penargetan, dan Positioning untuk Keunggulan Bersaing. http://dededevano.blogspot.com/2014/01/segmentasi-pasar-penargetan-dan.html. Diakses pada Tanggal 24 April 2016. Jam 16.01 WIB
Elqorni. 2009. Segmentasi Targeting dan Positioning. http://elqorni.wordpress. com/2009/03/07/segmentasi-targeting-dan-positioning.html. Diakses pada Tanggal 23 April 2016. Jam 16.15 WIB
Jurnal SDM. 2009. Peran Positioning dalam Strategi. http://jurnal-sdm. blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html. Diakses pada Tanggal 22 April 2016. Jam 22.15 WIB   
Kak Gugun. 2011. Segmentasi Targeting Positioning. http://kakgoegun.blogspot com/2011/01/segmenting-targeting-positioning.html. Diakses pada Tanggal 21 April 2016. Jam 22.15 WIB
My Copy Past. 2009. STP dan 4P. http://mycopypast.blogspot.com/2009/07/stp-dan-4p.html. Diakses pada Tanggal 24 April 2016. Jam 14.30 WIB
Scribd. Syarat Segmentasi Yang Efektif. http://scribd.com/doc/6694286/107/Syarat-Segmentasi-Yang-Efektif.html. Diakses pada Tanggal 23 April 2016. Jam 16.30 WIB
Sketchbam. 2012. Teori Segmentasi, Targeting dan Positioning. http://sketchbam. blogspot.com/2012/09/teori-stp-segmentasi-targeting.html. Diakses pada Tanggal 24 April 2016. Jam 15.00 WIB
Vitri, Ziera. 2011. Mengapa Perusahaan Perlu Membuat Strategi Pemasaran. http://zieravitrii.blogspot.com/2011/10/mengapa-perusahaan-perlu-membuat. html. Diakses pada Tanggal 23 April 2016. Jam 16.30 WIB
 




 

Popular Posts