Pemerintah Provinsi Riau menyatakan tingginya tingkat abrasi sungai dan pantai menjadi salah satu indikator penyebab pembangunan infrastruktur di wilayah itu tertinggal dari sejumlah provinsi lainnya. Oleh karena itu kami dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang bergerak di bidang eksplorasi migas, dalam kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) memberikan perhatian serius dalam mengatasi masalah abrasi pantai di Desa Jangkang disepanjang pesisir utara pantai Desa Jangkang dan Desa Deluk, hingga Tanjung Mayat menuju desa Simpang Ayam, Kecamatan Bantan dan Bengkalis. Kegiatan ini dilaksanakan melalui program rehabilitasi mangrove.
Untuk mencegah terjadinya pengikisan daratan akibat gelombang atau yang dikenal dengan istilah abrasi, PT Chevron Pacific Indonesia menanam 5.000 pohon Mangrove kualitas terbaik di sepanjang pantai desa jangkang melalui program CSR 2017.
Sebagai langkah awal, rehabilitasi mangrove dilakukan bersama kelompok tani dan pemuda desa setempat secara bertahap mulai pada 2017 dengan pembibitan dan penanaman pohon mangrove sebanyak 5.000 pohon, dan pada 2018 dengan jumlah pembibitan sama 5.000 pohon. Kegiatan penanaman pada tahun ini menggunakan bibit jenis Api-api (Avicennia sp) yang sudah dipersiapkan pada tahun 2016 lalu. Program tersebut menargetkan 20.000 pokok tanaman mangrove dari jenis api-api, bakau (rhizophora sp), sonneratia sp dan beberapa jenis lainnya hingga 2017.
Manfaat lain penanaman Mangrove untuk membantu pengendapan lumpur agar kualitas air lautan jauh lebih terjaga, menahan tiupan angin laut yang cukup kencang, menjaga keseimbangan alam, mengurangi polusi baik di udara juga di air, sebagai salah satu sumber oksigen bagi makhluk hidup. Hutan Mangrove juga menjadi habitat alami beragai spesies seperti kepiting, burung, beberapa jenis ikan, dan lainnya. Manajer PT CPI mengemukakan, perusahaan sangat mendukung upaya rehabilitasi kawasan mangrove Desa Jangkang sejalan dengan program pemerintah daerah sebagai tindakan mencegah terjadinya kerusakan ekologis. “Perusahaan menyediakan lahan untuk rehabilitasi mangrove seluas 100 ha.”.
Kegiatan penanaman mangrove akan berlangsung pada 4 April 2017, diikuti oleh jajaran BLH Kab. Bengkalis, Dinas Perkebunan bengkalis, TNI AD, Koramil, Polsek Bengkalis, Siswa dan Mahasiswa Bengkalis serta Warga desa sekitar dan karyawan PT CPI. "Penanaman mangrove dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya manfaat ekologis, tapi juga manfaat ekonomis di kemudian hari yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar dengan kegiatan budidaya mangrove menjadi produk olahan," tandasnya.
Program CSR penanaman Pohon Magrove ini berdiri pada tahun 2017 dan aktif berkelanjutan serta terintergrasi hingga saat ini dan masa yang akan datang. Program ini diharapkan berhasil, keberhasilan sebuah program CSR diukur dari segi ekonomi. Awal sebelum dilakukan program CSR, keadaan ekonomi nelayan dan masyarakat sekitar tidak
menentu dan kurang baik. Pada tahun depan dan tahun berikutnya, setelah program CSR ini berjalan dengan baik dan perawatan mangrove berjalan maksimal, diharapkan pendapatan rata-rata masyarakat naik. Hal ini merupakan tujuan dari program CSR yang berdampak bagi alam dan kesejahteraan masyarakat.
PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) berkomitmen untuk memberikan konstribusi bagi lingkungan dan masyarakat melalui pembangunan berkelanjutan untuk mengurangi masalah global. Tidak hanya fokus pada isu lingkungan dan energi tapi Chevron berkonstribusi secara luas untuk membangun kebijakan pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan (Profit, People, Planet). Program penanaman mangrove secara berkelanjutan ini, diharapkan dapat mengurangi abrasi dan memajukan perekonomian bangsa dan menyejahterahkan masyarakat.
